Yakni kejahatan yang disebut dengan 3C, yaitu curat, curas dan curanmor. Masyarakat diingatkan agar lebih waspada terhadap ketiga bentuk kejahatan itu.
"Tokoh agama memiliki peran strategis dalam mengedukasi dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. Sinergi yang baik antara kepolisian dan Tokoh agama dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif," tegas Joko.
Ketua DKM Masjid Jami Miftahul Falah, Ustad Cucu Algifar, menyambut baik program Jumat Curhat. "Dialog seperti ini sangat bagus untuk mempererat hubungan kerja antara kepolisian dan tokoh agama,"ujarnya.
Melalui acara seperti itu, lanjut Ustaz Cucu, bisa saling berbagi informasi dan pemahaman, sehingga tercipta kerjasama yang lebih baik dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban di Kota Tasikmalaya.
"Momentum Jumat Curhat juga diharapkan menjadi agenda rutin yang memperkuat hubungan positif antara kepolisian dan yokoh agama, serta menginspirasi upaya kolaboratif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Ustaz Cucu.
Seusai acara, Kapolres mengatakan, acara Jumat Curhat menjadi sarana pihaknya untuk mendengarkan aspirasi dan masukan dari para tokoh agama, terutama terkait isu-isu keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Ini merupakan wujud komitmen Polri dalam menerima masukan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja institusi," jelas Kapolres.
Ia menambahkan, sinergi yang dibangun melalui komunikasi terbuka dan transparan melalui Jumat Curhat, diharapkan menjadi landasan utama dalam menciptakan Kota Tasikmalaya yang lebih aman dan kondusif.
Editor : Asep Juhariyono