Ungkap Kasus Pertanahan, Menteri ATR/BPN Beri Penghargaan kepada Satgas Anti Mafia Tanah Jatim

Kalau sekat-sekat ego sektoral sudah hilang, lanjutnya, yang senang adalah rakyat kecil dalam pertanahan yakni para petani gurem, buruh tani, nelayan tradisional. "Mereka itu mengharapkan kehadiran negara supaya mereka bisa tersenyum lebar dan kuncinya di sinergi,” tandasnya.
Berkat sinergi dan kolaborasi yang baik inilah, ungkap Hadi Tjahjanto, Tim Satgas Anti Mafia Tanah Jatim berhasil menyelesaikan empat target operasi tindak pidana pertanahan. Semuanya telah berstatus P21 (status penyelidikan telah lengkap), dengan jumlah tersangka sebanyak 15 orang.
Selain itu, potensi kerugian negara sebesar Rp792.440.882.000 dan 1.018 hektar bidang tanah dapat diselamatkan dari modus kejahatan pertanahan tersebut.
Menurut Hadi, prestasi tersebut juga merupakan bentuk percepatan penyelesaian sengketa dan konflik pertanahan, termasuk pemberantasan mafia tanah sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih atas kerja keras dari Satgas Anti Mafia Tanah Jatim ini yang sudah menyelesaikan dengan baik permasalahan tanah di Jawa Timur,” ungkapnya.
Dalam kunjungan kerja ini, Menteri ATR/BPN didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Penataan Agraria, Dalu Agung Darmawan, Dirjen Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan, Iljas Tedjo Prijono, Staf Ahli Bidang Partisipasi Masyarakat dan Pemerintah Daerah, Yulia Jaya Nirmawati, para Staf Khusus, Tenaga Ahli Menteri dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Plt Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Timur, Jonahar, serta seluruh Kepala Kantor Pertanahan se-Provinsi Jatim. Turut hadir, Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak beserta jajaran Forkopimda Jawa Timur.
Editor : Asep Juhariyono