get app
inews
Aa Text
Read Next : Banjar Pionir dalam Implementasi Integrasi Layanan Kesehatan Primer untuk Masyarakat Lebih Sehat

Simulasi Pemilu 2024, Lansia di Kota Banjar Kesulitan dengan Banyaknya Surat Suara

Rabu, 31 Januari 2024 | 19:00 WIB
header img
Simulasi Pemilu 2024, Lansia di Kota Banjar Kesulitan dengan Banyaknya Surat Suara. Foto: iNewsCiamisRaya.id/Budiana Martin

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjar, Jawa Barat, telah melaksanakan simulasi Pemilu 2024 di TPS 12 Desa Neglasari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat pada Rabu (31/1/2024).

Sebanyak 250 warga, sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS tersebut, hadir untuk menyalurkan hak pilihnya. Secara keseluruhan, simulasi pemilu berjalan dengan lancer. Namun, beberapa masyarakat terutama lanjut usia (lansia), mengalami kebingungan karena jumlah surat suara yang banyak, serta kesulitan dalam melipatnya.

"Tadi saya diminta bantuan petugas untuk memasukkan surat suara, saya bingung karena surat suaranya banyak dan besar-besar lagi sulit dilipat," ujar seorang lansia, Eem.

Hasil dari Simulasi Akan Dievaluasi

Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kota Banjar, Joko Nurhidayat, mengatakan, bahwa ada 250 DPT di TPS 12 Desa Neglasari yang ikut serta dalam simulasi Pemilu 2024. Simulasi tersebut mencakup pemilihan lima spesimen surat suara oleh setiap pemilih di bilik suara yang disiapkan oleh panitia.

Surat suara yang dicoblos dalam simulasi tidak mencantumkan foto dan nama capres-cawapres, DPD, maupun calon legislatif, karena ini hanya simulasi. "Ini adalah simulasi pencoblosan dan penghitungan spesimen surat suara pada Pemilu 2024," ungkapnya.

Joko menambahkan, bahwa hasil dari pelaksanaan simulasi ini akan dievaluasi untuk memastikan kelancaran pemungutan suara pada 14 Februari 2024 mendatang. "Kami akan mengevaluasi hasil simulasi ini, mencari kekurangan dan hal-hal lain yang perlu diperbaiki," tuturnya.

Ketua KPU Kota Banjar Muhamad Mukhlis, menuturkan, bahwa simulasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengenai teknis penghitungan di TPS.

Menurutnya, melalui simulasi, potensi ketidakpahaman petugas terhadap proses pemungutan suara dapat teridentifikasi, sehingga dapat dicari solusi untuk menyelesaikannya dengan benar.

"Kita dapat mengidentifikasi proses mana yang mungkin belum dipahami sepenuhnya oleh petugas selama proses pemungutan suara," ucap Mukhlis.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut