BANJAR, iNewsTasikmalaya.id - Stasiun Kereta Api (KA) Karangpucung, yang terletak di Desa Jajawar, Kota Banjar, Jawa Barat, menjadi salah satu stasiun legendaris dengan nilai sejarah yang kaya, terutama dalam perkembangan jalur Kereta Api di wilayah Priangan Timur, khususnya Ciamis.
Pembangunan Stasiun Kelas III ini pada awalnya tidak termasuk dalam rencana blueprint atau cetak biru pembangunan jalur Kereta Api di Priangan Timur.
Sejumlah literatur menyebut bahwa dua pembangunan awalnya tidak tercetus dalam perencanaan tersebut, yaitu Stasiun Kereta Api Karangpucung dan Jembatan KA Cirahong di perbatasan Ciamis dan Tasikmalaya.
Pada saat itu, Pemerintah Kolonial Belanda merencanakan jalur Kereta Api di Priangan Timur melalui Tasikmalaya, Manonjaya, Cimaragas, dan ke Banjar.
Rencana ini tidak melibatkan jalur ke arah Ciamis, mengingat biaya pembangunan jembatan untuk masuk ke Ciamis dianggap tinggi.
Namun, mantan Bupati Galuh periode 1839-1886, R.A.A Kusumadiningrat, juga dikenal sebagai Kanjeng Prabu, menyuarakan keberatan terhadap rencana tersebut.
Ia meyakinkan Pemerintah Belanda bahwa Ciamis memiliki potensi ekonomi yang lebih besar daripada Cimaragas.
Pendapat dan saran Kanjeng Prabu diterima, dan akhirnya, dibangunlah Jembatan Cirahong. Perubahan rencana tersebut membawa konsekuensi untuk membangun jembatan rel KA di Karangpucung, Banjar.
Menurut Fazri, warga sekitar Stasiun KA Karangpucung, stasiun ini tidak hanya menarik perhatian karena fungsinya sebagai tempat turun dan naik penumpang.
"Banyak masyarakat yang mengunjungi stasiun ini untuk sekadar berfoto karena desain bangunannya yang khas Belanda," kata Fazri, Selasa (26/12/2023).
Stasiun KA Karangpucung juga menjadi daya tarik bagi komunitas pecinta Kereta Api dan peneliti yang tertarik dengan sejarah dan keunikan bangunannya.
Sehingga, meskipun tidak lagi berfungsi secara utuh, stasiun ini tetap menyimpan kenangan sejarah Kota Banjar yang patut dijaga.
"Terus banyak juga yang datang itu dari komunitas pecinta Kereta Api dan banyak juga peneliti yang datang dan menanyakan tentang bangunan Stasiun KA Karangpucung di Kota Banjar," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono