BANJAR, iNewsTasikmalaya.id - Produk-produk dari warga binaan Lapas Kelas IIB Kota Banjar mendapatkan respon positif di pasaran. Produk hasil warga binaan tersebut, mencakup beragam hasil pertanian dan kerajinan tangan.
Kasi Binadik dan Giatja Lapas Kota Banjar Sukma Gagah Irawan, mengatakan, pihaknya merasa puas terhadap popularitas produk hasil warga binaan di pasaran.
Jenis produk mencakup hasil pertanian seperti terong, sawi, kangkung, buah pepaya, dan kerajinan tangan, terutama piring lidi yang menjadi unggulan.
"Alhamdulillah, produk hasil warga binaan di Lapas Banjar ini memang laris di pasaran," kata Gagah, Rabu (6/12/2023).
Gagah menjelaskan bahwa kerjasama telah terjalin dengan PD Karya Lidi di Ciamis untuk mensuplai produk, meskipun permintaannya belum dapat terpenuhi sepenuhnya karena keterbatasan produksi.
"Produk-produk ini berasal dari program pelatihan di Lapas Banjar, bertujuan memberikan keterampilan kepada warga binaan selama menjalani tanggung jawab mereka," ujarnya.
Menurutnya, tujuan dari pembinaan ini adalah memberikan pendidikan agar warga binaan memiliki keterampilan yang dapat dimanfaatkan setelah kembali ke masyarakat, mencegah terulangnya tindakan pidana.
"Selain produk unggulan, sektor pertanian Lapas Banjar juga menarik perhatian, dengan hasil tanaman seperti caosin, kangkung, dan terong yang membantu memenuhi kebutuhan sayuran di Pasar Tradisional Kota Banjar," tandasnya.
Kasubsi Giatja Laps Kelas IIB Kota Banjar, Dony Irawan,mengungkapkan kebanggaannya terhadap kontribusi positif para warga binaan dalam sektor pertanian.
Bahkan, kata Donny, hasil dari pertanian yang dilakukan para WBP sudah dapat membantu memenuhi kebutuhan sayuran di Pasar Tradisional Kota Banjar.
“Sehari hasil tani yang di peroleh itu kurang lebih 30 Kilo Gram, dan kami jual ke Pasar Banjar,” kata dia.
Kreativitas mereka, terutama dalam kegiatan bertani, dianggap perlu terus dikembangkan melalui program pembinaan yang diterapkan di Lapas Banjar.
"Pembinaan kemandirian juga ditekankan untuk mewadahi kreativitas warga binaan, dengan harapan agar mereka tidak hanya menghabiskan waktu secara percuma selama masa hukuman," ujarnya.
Editor : Asep Juhariyono