get app
inews
Aa Text
Read Next : KPU Ciamis Musnahkan Ribuan Surat Suara Rusak dan Berlebih untuk Pilkada 2024

Mahasiswa Unsil Tasikmalaya Kenalkan Teknik Penanaman Kokedama untuk Minimalisir Emisi Asap Pabrik

Selasa, 05 Desember 2023 | 12:45 WIB
header img
Mahasiswa Unsil Tasikmalaya Kenalkan Teknik Penanaman Kokedama untuk Minimalisir Emisi Asap Pabrik. Foto: Istimewa

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Siliwangi (Unsil), menggelar kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kampung Jetak, Desa Sindangsari, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Jumat (2/12/2023).

Inisiatif pemberdayaan masyarakat yang disebut GERTAK (Gerakan Serentak Ajak Masyarakat) ini difokuskan pada upaya meminimalisasi emisi asap pabrik dengan menggunakan teknik penanaman kokedama pada tanaman Sansevieria.

Teknik kokedama melibatkan penanaman tanaman tanpa pot, di mana tanaman ditempatkan dalam bola tanah, dibungkus dengan lumut, dan diikat dengan tali. 

Salah satu mahasiswa yang terlibat kegiatan, Aisya Rahmawaty menjelaskan, bahwa teknik ini ramah lingkungan karena menggunakan media tanam yang dapat terurai, seperti lumut atau sabut kelapa.

"Teknik kokedama ini sangat cocok untuk tanaman Sansevieria, yang memiliki akar kecil dan membutuhkan sedikit sinar matahari," kata Aisya.

Menurutnya, tanaman Sansevieria dipilih karena mampu meminimalisir keberadaan karbon dan memaksimalkan asupan oksigen dalam ruang. Selain itu, tanaman ini memiliki tingkat penyerapan lebih dari 107 unsur polutan berbahaya.

"Tanaman Sansevieria sangat bermanfaat bagi masyarakat yang tinggal di kawasan industri pabrik," tambah Aisya.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini diisi dengan penyuluhan mengenai dampak asap pabrik, upaya pengendalian, dan cara penanaman teknik kokedama dengan tanaman Sansevieria. 

Kepala Desa Sindangsari, Febri Rizki Denaya, menyambut baik kegiatan ini dan menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa atas kontribusinya.

Febri mengungkapkan, bahwa Desa Sindangsari telah melakukan monitoring dan evaluasi rutin terhadap setiap pabrik yang ada. 

"Kampung Jetak, sebagai sentra produksi wajan, telah mengimplementasikan langkah-langkah ramah lingkungan," ujar Febri.

Ia menuturkan, kegiatan ini sejalan dengan program pemerintah desa. Febri berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengendalikan emisi asap pabrik dan menjaga kesehatan.

Setelah penyuluhan, dilakukan penanaman tanaman Sansevieria menggunakan teknik kokedama, dipandu oleh dua mahasiswi. Peserta yang hadir menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap kegiatan pemberdayaan ini.

Kegiatan diakhiri dengan pos-test, yang menunjukkan peningkatan pengetahuan masyarakat Desa Sindangsari sebesar 84,6 persen. 

"Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini efektif, dan masyarakat mampu memahami materi yang disampaikan," pungkasnya. 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut