TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Kisah Janda di Tasikmalaya Urus Anak dan Kakak yang Alami Gangguan Mental, Hidup di Rumah Nyaris Ambruk. Ai Sobariah (56) salah seorang janda warga Kampung Babakan Payung, Kelurahan Yudanegara, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, hidup dalam kondisi memprihatinkan.
Sejak suaminya meninggal 6 tahun lalu, ia tinggal bersama kedua anaknya. Anak bungsunya masih duduk di kelas 6 SD, sedangkan anak sulungnya yang berusia 25 tahun mengalami gangguan mental. Selain itu, dia juga mengurus kakak perempuannya yang berusia 65 yang juga mengalami gangguan mental.
Rumanya yang berada di dalam pemukiman padat penduduk sebagian bahan bangunnya sudah lapuk kondisinya nyaris ambruk. Bahkan, bagian rumahnya yang terbuat dari papan kayu sudah ada yang ambruk dimakan usia.
Bagian rumahnya yang ambruk adalah kamar tidur yang berada di lantai dua. Kondisi ekonominya yang bisa disebut kurang mampu, membuatnya tak bisa untuk memperbaiki rumah yang ambruk, terlebih ia harus menjaga anak pertama dan kakak perempuannya yang mengalami gangguan mental.
Menurut Ai, bagian kamar yang ambruk sekira dua bulan lalu. Hingga saat ini, kondisinya belum diperbaiki karena keterbatan biaya.
"Hanya tinggal bersama anak saya dua, dan satu lagi sama kakak perempuan. Kalau ambruk sudah lama sekitar dua bulan lebih," kata Ai, Jumat (28/7/2023).
Kondisi bangunan yang sudah lapuk membuat Ai khawatir. Kendati demikian, ia dan keluarganya tak bisa berbuat banyak dan terpaksa menempatinya karena tidak ada tempat tinggal lain.
Untuk sehari-hari, ai pun hanya mengandalkan belas kasih dari orang-orang yang bersimpati dan berempati kepada keluarganya.
Ai mengaku, sejak bagian rumahnya ambruk sudah melaporkannya ke pemerintahan setempat. Ia berharap, pemerintah dapat membantunya untuk memperbaiki rumahnya yang dikhawatirkan ambruk.
“Berharap segera ada bantuan perbaikan, biar bisa tidur dengan tenang. Untuk bantuan paket sembako alhamdulilah sudah ada," tuturnya.
Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat setempat, Deddy Junaedi, menuturkan, pihaknya sudah mengajukan permohonan bantuan untuk perbaikan rumah kepada pemerintah.
“Pengajuan sudah ke kelurahan, tapi belum ada. Lalu saya ajukan lagi ke pihak perwaskim dan dinsos untuk meminta bantuan perbaikan rumah,” ujar Deddy.
Editor : Asep Juhariyono