Dikatakan Adi, hal tersebut menjadi suatu kegembiraan dan kebanggaan tersendiri bagi para insan dirgantara, serta menimbulkan motivasi untuk segera memanfaatkan fasilitas yang ada.
Berbekal kecintaan terhadap bendera negara yaitu merah putih, pada 27 Oktober 1945 Basir Surya dan Tjarmadi, dengan peralatan seadanya memperbaiki pesawat Curen peninggalan Jepang dan diberi identitas dengan tanda Merah Putih. Dengan memberi warna putih pada bulatan merah bendera Jepang dan berhasil diterbangkan oleh Adisutjipto mengelilingi lapangan terbang Maguwo Yogyakarta," kata dia.
"Kemudian, dengan dibantu delapan orang teknisi dan Pangkalan Udara Andir kembali memperbaiki pesawat Nishikoren dengan tanda segi empat merah putih dan diterbangkan oleh Adisoetjipto tanggal 7 Nopember 1945 dengan mengelilingi Tasikmalaya selama 30 menit," sambung Adi.
Jadi dengan adanya monument pesawat ini, Adi berharap, masyarakat untuk lebih mengenal dan mencintai kedirgantaraan. Selain itu, monument pesawat ini bisa menjadi ikon baru dan destinasi wisata bagi masyarakat.
"Ini mudah-mudahan bisa menjadi pusat kreativitas, dalam artian masyarakat lebih mencintai lagi terhadap dirgantara dan lebih mengetahui bahwa di sini sebetulnya ada Bandara Tasikmalaya atau Kota Tasikmalaya punya bandara," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono