TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Nasi Tutug Oncom atau yang biasa disingkat TO, adalah hidangan tradisional yang berasal dari daerah Jawa Barat, termasuk di Tasikmalaya.
Dengan rasa yang khas dan unik, TO telah menjadi favorit di antara pecinta kuliner Indonesia.
Artikel ini akan membahas asal usul nasi tutug oncom, bahan-bahan utama yang digunakan, dan proses pembuatannya, serta mengapa hidangan ini menjadi begitu populer di seluruh negeri, yang dirangkum iNewsTasikmalaya.id dari berbagai sumber, Jumat (26/5/2023).
Asal Usul Nasi Tutug Oncom
Nasi Tutug Oncom memiliki akar sejarah yang dalam di Jawa Barat. Hidangan ini berasal dari daerah Sunda, yang terkenal dengan kekayaan budaya dan kuliner tradisionalnya.
Tutug sendiri merupakan kata dalam bahasa Sunda yang berarti "dihancurkan" atau "diketuk", sedangkan oncom adalah sejenis makanan fermentasi yang terbuat dari ampas kedelai. Kombinasi unik dari nasi dan oncom inilah yang memberikan hidangan ini disebut Tutug Oncom.
Bahan-bahan Utama Tutug Oncom
Nasi
Nasi putih yang telah matang adalah bahan dasar utama dalam nasi tutug oncom.
Oncom
Oncom adalah makanan fermentasi yang terbuat dari ampas kedelai. Oncom memiliki tekstur yang renyah dan cita rasa yang khas. Proses fermentasi oncom melibatkan penambahan kultur mikroba tertentu dan pengeringan, sehingga menghasilkan produk akhir yang cocok untuk digunakan dalam nasi tutug oncom.
Bumbu-bumbu
Bumbu-bumbu yang digunakan dalam nasi tutug oncom antara lain bawang merah, bawang putih, cabai rawit, garam, dan terasi. Bumbu-bumbu ini memberikan cita rasa yang kuat dan pedas pada hidangan.
Proses Pembuatan
Nasi putih yang telah matang dicampur dengan omcom yang telah dipotong kecil-kecil atau ditumbuk. Omcom ini sebelumnya telah digoreng dengan sedikit minyak hingga berwarna kecoklatan.
Proses penggorengan ini akan menghasilkan aroma yang harum dan membuat oncom menjadi lebih renyah.
Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai rawit ditumis dengan minyak hingga harum. Setelah itu, oncom goreng ditambahkan ke dalam bumbu dan diaduk rata.
Editor : Asep Juhariyono