TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Inilah alasan kenapa janda semakin di depan. Pesona janda yang menggoda membuat banyak dilirik para pria.
Penah gagal dalam menikah, seseorang berstatus janda tentunya menginginkan hubungan yang serius ketika kembali menikah.
Menyandang status janda, memiliki konotasi negatif di masyakarat karena tidak mampu mempertahankan rumah tangganya.
Sebagai seorang wanita, pada sejatinya tidak menginginkan biduk rumah tangganya kandas di tengah jalan dengan begitu saja.
Status janda bukan hanya karena gagalnya membina rumah tangga hingga berakhir perceraian, tapi gelar janda juga dikarena wafatnya seorang suami.
Kendati memiliki konotasi negatif di masyarakat, status janda semakin menarik perhatian dari para pria. Sehingga tak sedikit pria yang lebih memilih menikahi seorang janda karena kelebihan yang dimiliki sang janda.
Hal itu menjadi salah satu bukti jika janda memang banyak di sukai para pria. Sehingga tak heran jika muncul istilah janda semakin di depan.
Lantas, apa saja kelebihannya sehingga janda semakin di depan?
Berikut ini alasan kenapa janda semakin di depan yang dirangkum iNewsTasikmalaya.id dari berbagai sumber, Senin (1/5/2023).
1. Lebih dewasa
Karena pernah menikah, seorang janda tentunya akan bersikap lebih dewasa dalam menyikapi setiap permasalahan.
Seorang janda cenderung menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, karena mereka tak ingin kembali gagal dalam membangun sebuah rumah tangga.
2. Keibuan
Para pria sangat mengidamkan sosok wanita yang seperti ibunya. Dia pintar memasak, mengurus dan merawat anak dan memberikan kasih sayang.
Seorang janda yang memiliki anak tentunya menjadi seorang ibu dan itulah kenapa janda disukai banyak pria.
3. Lebih pengertian
Kegagalan dalam rumah tangga sebelumnya tentunya menjadi salah satu pelajaran bagi seorang janda agar saat kembali membangun rumah tangga dengan pasangan baru tidak kembali kandas.
Mereka belajar untuk bisa lebih pengertian kepada pasangannya. Janda juga tidak banyak menuntut untuk dimengerti dan lebih memahammi kesibukan pasangan jiwanya.
Editor : Asep Juhariyono