"Kami sangat-sangat gembira sekali dengan penutupan ini," kata Ma'mun.
Menurutnya, kondisi TPS yang mengeluarkan bau busuk tentunya sangat mengganggu. Tak hanya bagi aktivitas KBM tapi juga untuk kesehatan anak-anak dan guru.
"Di SDN Argasari ini ada 316 murid, kalau setiap hari mencium aroma busuk dari sampah yang ada di seberang sekolah tentunya akan mengancam kesehatan dan bisa terkena penyakit," ucapnya.
Ia berharap pasca penutupan permanen TPS Argasari, lokasi itu bisa dimanfaatkan dengan ditanami pohon-pohon dijadikan tempat penghijauan.
"Setelah ditutup, mau dibuat taman katanya, itu kata kelurahan dan RW dan RT," ujarnya.
Penutupan TPS secara permanen ini disambut dengan gembira oleh para siswa SDN Argasari. Seperti halnya yang diungkapkan salah seorang siswa kelas lima bernama Muhammad Ade Farid (11). Ia mengaku senang, karena sekarang tak lagi mencium aroma busuk sampah yang mengganggu konsentrasi saat belajar.
"Alhamdulilah a seneng, karena ssudah lama bau sampah menganggu kita semua di sini," ucap Ade kepada iNewsTasikmalaya.id, Kamis (23/2/2023).
Siswa lainnya, Muhammad Rizal Sidiq (11) menuturkan, pasca penutupan TPS, ia dan seluruh teman-temannya merasa senang dan bahagia karena bisa belajar dengan nyaman.
Editor : Asep Juhariyono