Penggunaan Instagram dalam Praktik Belajar di Sekolah, Kenapa Tidak?

TPACK dapat dijadikan sebagai kerangka kerja untuk mendesain kurikulum pendidikan guru yang lebih sesuai dengan era dan tuntunan dalam keterampilan pembelajaran abad 21. Media sosial merupakan sebuah aplikasi yang mengizinkan penggunanya berinteraksi dan memberikan timbal balik dengan sesama pengguna, membuat, mengedit dan membagikan informasi dalam berbagai bentuk.
Inilah yang menjadi landasan pemikiran saya untuk menggunakan media sosial Instagram sebagai media pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar.
Media sosial dalam dunia pendidikan dan pemanfaatan media sosial dalam proses kegiatan belajar mengajar telah dipandang penting pada pendidikan. Proses belajar merupakan sebuah proses penyampaian informasi, ilmu pengetahuan, informasi yang secara formal dan informal sering terjadi di sekeliling kita. Proses belajar merupakan sebuah kondisi mengenai kapasitas individu untuk mengetahui lebih luas.
Melalui sebuah media sosial, pengetahuan dan proses belajar tidak lagi hanya berfokus pada akumulasi pengetahuan individu sebelumnya. Terlepas dari baik ataukah buruk, menggunakan media tersebut sebagai media dalam proses belajar, maka jelas bahwa aplikasi dan perangkat media sosial telah berhasil menyediakan sebuah konsep tantangan baru dalam pembentukan pendidikan formal yang telah ada saat ini.
Media sosial (TPACK) ini sangat sesuai sekali dengan proses pembelajaran di sekolah menengah kejuruan terlebih lagi yang banyak melakukan praktikumnya, dan sangat sesuai dengan karakteristik peserta didik generasi Z yang sangat menyukai sekali media sosial dan sangat aktif menggunakan media digital. TPACK menghasilkan proses pembelajaran yang efektif, efisien, lebih menarik, dan lebih masa kini.
Penggunaan media sosial Instagram dalam praktik pembelajaran sebagai upaya pemanfaatan dan penggunaan TIK dalam pembelajaran dengan mengacu pada TPACK sebagai kerangka integrasi teknologi (KIT).
Kerangka TPACK harus menjadi bagian upaya mentransformasi diri menuju sosok ideal guru abad 21 yang menyesuaikan diri dengan karakteristik generasi Z yang akrab dengan teknologi dan dunia digital. Generasi Z abad 21 memerlukan tugas-tugas dan atau aktivitas pembelajaran yang bervariasi berbeda dengan kelas konvensional yaitu lingkungan dunia maya.
Editor : Asep Juhariyono