CIANJUR, iNewsTasikmalaya.id - Polwan dan tim konselor Polres Tasikmalaya menghibur anak-anak yang menjadi korban terdampak bencana gempa bumi di kabupaten Cianjur, Sabtu (26/11/2022).
Kegiatan yang dilakukan para polwan dan tim konselor ini untuk membantu pemulihan trauma atau trauma healing korban yang rumahnya hancur akibat gempa bumi.
Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Hery Haryanto melalui Kabag SDM Polres Tasikmalaya Kompol Dani Prasetya, mengatakan, trauma healing untuk anak penyintas bencana gempa bumi bertujuan untuk menghibur agar tidak larut dalam trauma yang berkepanjangan.
Apalagi dampak bencana yang terjadi di kabupaten Cianjur,Jawa Barat, ini menyebabkan beberapa dari mereka harus kehilangan rumahnya akibat rusak berat.
“Ada puluhan anak yang menjadi penyintas bencana gempa bumi, beberapa di antaranya harus tinggal di pengungsian di Mapolres Cianjur sehingga merasakan kesedihan. Maka dari itu, kami mengerahkan personel polwan dan tim konselor Polres Tasikmalaya yang tergabung dalam tim konseling untuk menghiburnya serta mengajak untuk bermain,” kata Kompol Dani.
Tim konseling Polres Tasikmalaya bekerjasama dengan Polres Cianjur dalam membantu mengurangi trauma para korban. Dani menuturkan, trauma healing ini dinilai cukup efektif minimalnya untuk mengembalikan lagi keceriaan para korban khususnya anak-anak dan diharapkan perlahan bisa melupakan kejadian yang baru saja dialaminya.
"Diharapkan upaya yang kami lakukan ini bisa menghilangkan rasa ketakutan anak penyintas bencana dan sedikit bisa melupakan apa yang telah menimpa keluarganya," tuturnya.
Dani menambahkan, rasa takut yang berlebihan bisa berdampak buruk terhadap psikologis anak. Untuk itu, dengan meredakan emosi trauma serta memahami makna di balik trauma bisa mengembalikan rasa percaya diri para korban.
"Mudah-mudahan para korban ini bisa segera pulih dari traumanya dan kembali menjalani kehidupan dengan normal," pungkasnya.
Katim Konselor Polres Tasikmalaya Ipda Eris Rikisandhy mengatakan, pihaknya memberikan berbagai permainan yang tentunya disesuaikan dengan kelompok usia anak yang menjadi korban gempa.
"Kami berikan edukasi dan game agar anak-anak gembira dan ceria lagi pasca gempa," ujar Ipda Eris.
Editor : Asep Juhariyono