Pemkot Tasikmalaya Masuk Daftar 15 Kota Inovasi Terbaik se-Indonesia Melalui Layar Kusumah
Menurutnya, setiap pasien dan keluarganya mendapatkan biaya operasional secara gratis yang anggarannya bersumber dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Tasikmalaya.
Antar jemput pasien tidak hanya dilakukan di dalam kota saja, tapi sampai ke rumah sakit rujukan seperti ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) di Bandung, RS Mata Cicendo, RS Santosa, RS Al Ihsan Bandung, dan RS Paru Rotinsulu Bandung.
Cheka menuturkan, khusus ketika mengantar pasien ke RS di Bandung, Dinsos Kota Tasikmalaya menyiapkan beberapa rumah singgah untuk keluarga pasien di beberapa wilayah di Bandung.
"Ini bukan rencana program yah, Layar Kusumah ini sudah berjalan. Masyarakat tak mampu sangat merasakan manfaatnya saat dapat musibah harus ke RS. Selama dilayani program ini, pasien dapat operasional dari Baznas atas kerjasama dengan kita, istirahat di rumah singgah gratis, makan gratis dan ambulance gratis," tutur Cheka.
Ia menuturkan, Dinsos Kota Tasikmalaya awalnya terinisiasi menjalankan program inovasi unggulan ini usai melihat kondisi masyarakat kurang mampu yang kesulitan saat hendak berangkat ke RS.
Program Layar Kusumah ini akan meringankan biaya yang semula akan dikeluarkan masyarakat saat hendak berobat dan uangnya bisa dialihkan untuk memenuhi kebutuhan dasar lainnya.
"Ini juga sebagai tugas kami pemerintah dalam rangka mengangkat derajat serta pemenuhan hak-hak penyandang masalah kesejahteraan sosial sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. Inovasinya hasil kerjasama dengan Baznas Indonesia untuk pembiayaannya," ucapnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Tasikmalaya, Hendra Budiman Raksanagara, mengatakan, program inovasi Layar Kusumah berawal saat ada anggapan dari masyarakat kurang mampu menilai mereka tak boleh sakit karena harganya mahal.
Kondisi tersebut membuat pihaknya berupaya dan berinovasi mencari jalan keluar untuk membantu maayarakat dan akhrinya bisa menjalin kerjasama yang baik dengan Baznas Tasikmalaya.
Tak hanya itu, pihaknya pun berupaya dengan perangkat kendaraan dinas seadanya yang bisa digunakan untuk dibuat mobil operasional Layar Kusumah antar jemput pasien. Lanjut Hendra, akhirnya kendaraan operasional mendapatkan tambahan berupa mobil ambulans untuk pelayanan masyarakat tersebut.
"Jadi setelah kita progres akhirnya berjalan dengan baik dan terus mendapatkan perhatian positif masyarakat karena sangat membantu. Kita jalankan terus dan perluas jejaring kerjasama dengan lembaga lainnya seperti Karang Taruna untuk petugasnya,” kata Hendra.
Editor : Asep Juhariyono