Tempat peristirahatan itu dulu disebut kawasan manis. Setelah lama beristirahat, jenazah Eyang Prabudilaya dibawa dan akhirnya dimakamkan di sebuah pulau di tengah Situ Gede.
Ketinggian air di tepi pulau di tengah-tengah Situ yang masih didiami masyarakat Manis timur laut Situ Gede ini selalu sama pada musim kemarau dan musim hujan. Fenomena ini menunjukkan pulau terapung tidak bersentuhan dengan dasarnya.
Mitos menyebutkan, pasangan kekasih yang datang ke Situ Gede mau tidak mau akan hidup terpisah. Cerita lain, Situ Gede ada kaitannya dengan Situ Panjalu di Kabupaten Ciamis. Keterkaitan tersebut berasal dari keberadaan ikan Si Kokol yang terus berpindah dari Situ Gede ke Situ Panjalu dan sebaliknya.
Situ Gede dengan sunset yang indah. Selain itu, objek wisata ini juga memiliki pemandangan indah dengan perpaduan hutan pinus di pinggiran Situ Gede dan dikelilingi ratusan pohon pinus. Danau ini terletak di kaki Gunung Galunggung, Gede ini memiliki udara sangat sejuk. Di selatan Situ Gede masih banyak hewan, seperti monyet, angsa, kelinci, dan lain-lain.
Sejauh mata memandang, terdapat banyak danau besar yang dikelilingi perbukitan, dan di bawahnya terdapat banyak kios dan toko kelontong yang menjual oleh-oleh khas Tasikmalaya.
Itulah sejarah danau Situ Gede di Tasikmalaya yang menjadi saksi tragedi pembunuhan terhadap raja.
Artikel ini telah tayang di jabar.inews.id dengan judul "Sejarah Danau Situ Gede Tasikmalaya, Tragedi Terbunuhnya Eyang Prabudilaya"
Editor : Asep Juhariyono