get app
inews
Aa Text
Read Next : KPU Kabupaten Tasikmalaya Tetapkan Nomor Urut Paslon Bupati dan Wakil Bupati

Kisah Danau Situ Gede Tasikmalaya, Mitos hingga Tragedi Terbunuhnya Eyang Prabudilaya

Minggu, 25 September 2022 | 09:39 WIB
header img
Objek wisata Situ Gede di Kota Tasikmalaya. Fotonya: iNewsTasikmalaya.id/Asep Juhariyono.

JAKARTA, iNewsTasikmalaya.id – Danau Situ Gede merupakan salah satu objek wisata di Tasikmalaya yang sudah ada sejak zaman penjajahan belanda. Sejarah danau situ gede dan keindahan alamnya membuat takjub para pengunjung.

Kota Tasikmalaya berada di daerah Jawa Barat dan merupakan salah satu kota yang banyak dikunjungi oleh wisatawan untuk melihat budaya, adat, kuliner dan objek wisatanya. Hal tersebut mendorong pemerintah Tasikmalaya untuk mengembangkan pariwisata dengan melengkapi berbagai fasilitas, seperti hotel, resor, pusat perbelanjaan dan juga transportasi umum.  

Danau Situ Gede memiliki luas sekitar 47 hektar, merupakan salah satu objek wisata yang terletak di pusat Kota Tasikmalaya. Butuh waktu 30 menit dari pusat Kota Tasikmalaya untuk sampai di obyek wisata ini.

Danau Situ Gede selain memiliki pemandangan alam yang indah, tetapi juga terdapat mitos yang tidak diketahui semua orang. Diyakini ada sebuah makam di pulau tengah danau yang terkait dengan tempat peristirahatan terakhir Eyang Prabudilaya.

Kisah berawal, ketika Eyang Prabudilaya memiliki dua istri bernama Sekar Karembong yang kini dimakamkan di Bantar. Sedangkan istri kedua, Sembadrem belum diketahui dimana tempat persemayaman terakhirnya.

Kedua istri Eyang Prabudilaya saling mencari setelah suami mereka pergi. Istri pertama mencari ke tempat istri kedua dan sebaliknya. Pencarian itu membuahkan hasil. Sang suami ditemukan tergeletak di suatu tempat.

Namun saat ditemukan, Eyang Prabudilaya telah terbunuh. Tempat terbunuhnya Eyang Prabudilaya dinamakan Situ Cibeureum. Oleh para pengikutnya, Eyang Prabudilaya digotong menggunakan kain sarung yang diikat ke bambu panjang.

Bambu patah selama perjalanan, tetapi dapat dihubungkan kembali dengan tanah kemudian diletakkan kembali di tandu. Saat ini, daerah yang menghubungkan bambu dengan tanah disebut Mangkubumi. 

Perjalanan berlanjut, tetapi setelah berjalan jauh, tiba-tiba pengikutnya nagog atau berjongkok. Lokasi tempat nagog itu saat ini disebut nagrog. Setelah berjalan jauh, pengikut Eyang Prabudilaya melewati suatu tempat yang berudara dingin dan memutuskan untuk beristirahat sejenak. 

Tempat peristirahatan itu dulu disebut kawasan manis. Setelah lama beristirahat, jenazah Eyang Prabudilaya dibawa dan akhirnya dimakamkan di sebuah pulau di tengah Situ Gede.

Ketinggian air di tepi pulau di tengah-tengah Situ yang masih didiami masyarakat Manis timur laut Situ Gede ini selalu sama pada musim kemarau dan musim hujan. Fenomena ini menunjukkan pulau terapung tidak bersentuhan dengan dasarnya. 

Mitos menyebutkan, pasangan kekasih yang datang ke Situ Gede mau tidak mau akan hidup terpisah. Cerita lain, Situ Gede ada kaitannya dengan Situ Panjalu di Kabupaten Ciamis. Keterkaitan tersebut berasal dari keberadaan ikan Si Kokol yang terus berpindah dari Situ Gede ke Situ Panjalu dan sebaliknya.

Situ Gede dengan sunset yang indah. Selain itu, objek wisata ini juga memiliki pemandangan indah dengan perpaduan hutan pinus di pinggiran Situ Gede dan dikelilingi ratusan pohon pinus. Danau ini terletak di kaki Gunung Galunggung, Gede ini memiliki udara sangat sejuk. Di selatan Situ Gede masih banyak hewan, seperti monyet, angsa, kelinci, dan lain-lain.

Sejauh mata memandang, terdapat banyak danau besar yang dikelilingi perbukitan, dan di bawahnya terdapat banyak kios dan toko kelontong yang menjual oleh-oleh khas Tasikmalaya.

Itulah sejarah danau Situ Gede di Tasikmalaya yang menjadi saksi tragedi pembunuhan terhadap raja.

Artikel ini telah tayang di jabar.inews.id dengan judul "Sejarah Danau Situ Gede Tasikmalaya, Tragedi Terbunuhnya Eyang Prabudilaya"

https://jabar.inews.id/berita/sejarah-danau-situ-gede-tasikmalaya-tragedi-terbunuhnya-eyang-prabudilaya/3

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut