TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) menyebut bahwa angka pengangguran di kota berjuluk Kota Resik ini masih tinggi.
Kepala Bidang (Kabid) Disnaker Kota Tasikmalaya Nining Herlina mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tasikmalaya, bahwa angka pengangguran di Kota Tasikmalaya mencapai angka 6,88 persen.
Nining menuturkan, jumlah penduduk usia produktif di Kota Tasikmalaya mencapai 68,71 persen dari total 723.921 jiwa. Sementa untuk jumlah angkatan kerja sebanyak 342.585 jiwa dengan jumlah penduduk kerja 316.349 jiwa, sehingga pengangguran terbuka di Kota Tasikmalaya mencapai 26.236 jiwa.
"Angka pengangguran di Kota Tasikmalaya sangat tinggi. Menurut BPS angka pengangguran berada diangka 6,88 persen. Kalau data di Disnaker sendiri pengangguran itu, kalau disnaker siapa yang ke disnaker untuk mendapatkan AK1 berarti dia pencari kerja, baik yang pernah bekerja maupun yang belum bekerja," kata Nining saat pembukaan Job Fair 2022 di GOR Sukapura Dadaha, Kota Tasikmalaya, Rabu (7/9/2022).
"Sampai September 2022 ini, yang mendaftarkan AK1 lebih dari 3.400 orang sehingga angka pengangguran di Kota Tasikmalaya masih tinggi,” sambungnya
Menurut Nining, dalam upaya mengantisipasi naiknya angka pengangguran di Kota Tasikmalaya, pihaknya berupaya memberikan pelatihan kerja kepada pencaker lulusan SMA/SMK sederajat dan menggelar job fair.
"Saat ini kami sengaja menggandeng 20 perusahaan baik tingkat nasional, regional maupun local. Syukur alhamdulillah, dari 20 perusahaan yang sudah terdaftar di kami sampai ada loker sebanyak 1.049, sehingga dengan usaha ini diharapkan angka pengangguran di Kota Tasikmalaya bisa menurun," ucapnya.
Nining mengimbau para pencaker untuk tidak terpaku mendapatkan pekerjaan. Namun, diharapkan bisa juga mengembangkan diri dengan berwirausaha. Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya memiliki program pelatihan wirausaha berbagai bidang sesuai dengan minat dan bakat. Akan tetapi jumlah tersebut memang masih sedikit.
"Banyak yang sukses, contohnya orang-orang yang berwirausaha seperti dengan membuat kue yang dipasarkan melalui online, atau yang senang menjahit bisa menjahit dengan memasarkam hasil-hasilnya," pungkas
Salah seorang pencaker yang mengikuti job fair, Algi Herdiana Kusumah (24) asal Purbaratu mengatakan, mencari pekerjaan bagi lulusan SMK sendiri terbilang sulit, apalagi di Kota Tasikmalaya yang begitu sedikit adanya lowongan pekerjaan.
"Bagi saya yang hanya lulusan SMK, mencari pekerjaan di Kota Tasikmalaya itu sangat sulit, apalagi pada saat pandemic. Saat saya melamar sering dapat penolakan," kata Algi.
Dengan adanya job fair yang diselenggarakan oleh Disnaker Kota Tasikmalaya, sambung Agil, diharapkan bisa membantu para lulusan khusunya lulusan SMK untuk mempermudah mendapatkan pekerjaan.
Hal senada disampaikan pencaker lainnya, Popy Lasmiati (22). Untuk mencari pekerjaan di Kota Tasikmalaya memang tidaklah mudah. Kendati ada perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan, tapi jumlah yang dibutuhkan hanya sedikit.
“Kalau di Kota Tasikmlaya sendiri sebenarnya masih 50 persen belum dikatakan 100 persen dalam lowongan pekerjaan, jadi agak kesulitan juga buat kami untuk bekerja di Kota Tasikmalaya," kata dia
Editor : Asep Juhariyono