Akibat distribusi BBM subsidi yang salah sasaran, volume penjualan BBM tidak terkontrol. Hal itu yang makin membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pemerintah akhirnya menaikkan subsidi dan kompensasi BBM menjadi Rp502 triliun, dengan volume BBM yang telah ditetapkan untuk mendapatkan subsidi. Sebelumnya, kuota Pertalite hingga akhir tahun ini sebanyak 23 juta kiloliter (KL) dan Solar 15,1 juta KL. Namun pada akhir Juli, jatah Pertalite yang sudah terpakai mencapai 16,84 juta kiloliter atau 73 persen dari kuota dan Solar terpakai 9,88 juta KL atau 65 persen dari kuota tersedia.
Berdasarkan hitungannya, kuota Solar subsidi diperkirakan bakal habis pada Oktober, sedangkan Pertalite akan habis lebih cepat atau pada September mendatang.
“Artinya, tiap bulan 2,4 juta kiloliter (Pertalite) habis. Jika (tren) ini diikuti, akhir September 2022 habis (kuota) untuk Pertalite,” ucapnya.
Editor : Asep Juhariyono