get app
inews
Aa Text
Read Next : Kodim 0612 Tasikmalaya Adakan Program Makan Sehat Gratis untuk Siswa SLB Yayasan Bahagia

Harga Telur Ayam di Tasikmalaya Naik, Pembeli: Pusing

Selasa, 16 Agustus 2022 | 15:30 WIB
header img
Harga Telur Ayam di Tasikmalaya Naik, Pembeli: Pusing. (Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian)

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Harga telur ayam di Kota Tasikmalaya mengalami kenaikan. Pantauan di Pasar Pancasila, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, harga telur ayam saat ini kisaran Rp29.000 per kilogram.  

Harga telur ayam yang biasanya dijual kisaran harga Rp25.000 per kilogram, naik dikisaran Rp29.000 hingga Rp30.000 per kilogram. Kenaikan harga telur di Kota Tasikmalaya terjadi sejak empat hari lalu.

"Sudah naik lagi kang, saya jual Rp29.000 per kilogram di tempat lain ada juga yang jual sampai Rp30.000," ujar  salah seorang pedagang telur ayam di Pasar Pancasila, Aji Fauzi (30) Selasa (16/8/2022).

Menurutnya, kenaikan harga telur ayam disinyalir lantaran adanya bantuan program keluarga harapan (PKH) sehingga pasokan telur ke pasar berkurang.

"Denger-denger sih efek mau adanya pencairan bantuan yang pkh itu," ujarnya.

Naiknya harga telur ayam di pasaran dikeluhkan pembeli.  Seperti halnya yang disampaikan salah seorang pembeli, Ratih (28). Ia menyebut, telur ayam sudah menjadi bagian dari bahan makanan bagi keluarganya di rumah.

"Biasanya juga saya beli itu Rp25.000 pak, tapi sekarang datang lagi ke pasar mau beli telur jadi naik lagi, pusing kang," kata Ratih

Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf, mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya akan melakukan kontrak lagi dengan daerah Blitar untuk memenuhi pasokan telur ayam. Sejauh ini, kerja sama Pemkot Tasikmalaya dengan Blitar sudah selasai pada 14 Agustus 2022.

"Kami mau ada kontrak lagi dengan Blitar. Hari ini kita sudah selasai kerja samanya, mungkin nanti pak sekda akan ke Blitar melakukan kerja sama lagi supaya telur ayam dari sana bisa masuk lagi ke Kota Tasikmalaya," ujar Yusuf

Ia menuturkan, kenaikan harga biasanya terjadi karena langka dan permintaan meningkat. "Kalau langka barangnya langka dan peminatnya banyak harga baru naik," pungkasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut