Tahun berikutnya, usaha cat miliknya membuahkan hasil. Ketika bisnisnya berkembang pesat, pemerintah Singapura memberlakukan pembatasan impor karena Perang Korea.
"Keberuntungan saya dibangun dari dua peristiwa ini (Perang Korea dan embargo minyak)," kata Goh dalam wawancara dengan Singapore Business Times pada 1997 silam.
Dia kemudian bekerja sama dengan Nippon Holdings Paint Jepang sebagai distributor pada 1959. Kemudian Goh mendirikan Nippon Paint South East Asia Group (Nipsea Group) dan mengembangkannya menjadi salah satu produsen cat terbesar di Asia, dengan cabang di Malaysia, Indonesia, China, dan Filipina.
Mengutip Forbes, selama bertahun-tahun Goh menginvestasikan sebagian keuntungannya dari bisnis cat ke properti dengan membangun pusat perbelanjaan, hotel, serviced residence, serta bisnis distribusi ritel dengan mitra Jepang, bisnis kontrak manufaktur elektronik, pengemasan khusus, logistik, hingga perusahaan pertambangan di China. Putranya, Goh Hup Jin baru-baru ini juga membuat kesepakatan senilai 12 miliar dolar AS untuk meningkatkan kepemilikan saham mayoritas di Nippon Paint Holdings Jepang.
Sebagai salah satu orang terkaya di Singapura, Goh dikenal dermawan. Dia memberikan donasi untuk dana beasiswa, penelitian kanker, dan pendidikan melalui Goh Foundation.
Editor : Asep Juhariyono