JAKARTA, iNewsTasikmalaya.id – Tidak ada kejahatan yang tak meninggal jejak. Salah satunya adalah sidik jari. Sidik jari menjadi salah satu petunjuk dalam mengungkap sebuah peristiwa tindak pidana kriminalitas atau kejahatan.
Melalui analisa sidik jari, kepolisian dapat menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam melakukan penyelidikan suatu kasus.
Analisa sidik jari dalam dunia kepolisian menjadi metode investigasi dalam mengungkap kejahatan dan kegiatan forensik.
Indonesia memiliki Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) di bawah Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
Inafis berperan penting dalam mengidentifikasi seseorang melalui cara ilmiah pemeriksaan sidik jari.
Polisi Inafis hampir selalu dilibatkan dalam proses penyelidikan suatu tindak pidana kriminalitas maupun perisitiwa lainnya. Sidik jari tak cuma soal cap yang ada di jari-jari.
Menurut Annemieke van Dam dari Academic Medical Center University of Amsterdam, sidik jari terdiri dari protein dan lemak yang dikeluarkan dari kulit. Sehingga, sidik jari tak hanya bisa memberitahu milik siapa, tapi juga identitas seseorang.
Dilansir dari Unilad, hal ini bisa berupa apa yang dia makan, apakah daging atau vegetarian, bahkan apa yang habis dia pegang.
Editor : Asep Juhariyono