Mendapat kabar anaknya yang baru lulus SMA itu sudah ditemukan dan kembali pulang tentunya membuat Soni senang. Namun, ia dikagetkan dengan kondisi Rizal yang penuh luka memar dan lebam di sekujur tubuhnya.
“Saya kaget lihat anak saya kondisinya sangat memprihatinkan, badannya banyak yang memar dari kepala sampai kaki pun memar, cuma pakai kolor (celana pendek), kan berangkatnya juga pake celana panjang, jaket dan sendal,” ucap dia.
Kendati demikian, Soni bersyukur anaknya kembali dan bisa berkumpul dengan keluarga. Saat di rumah, kata Soni, anaknya belum bisa cerita banyak mengenai yang dialaminya di Bandung.
“Kata anak saya, dia bersama teman-temannya sudah masuk kawasan stadion. Karena kondisinya berdesakan sehingga terpisah dengan temannya. Kemudian, ada orang tak dikenal menepuk pundaknya dan menyuruh beli rokok,” ungkap Soni.
“Anak saya kemudian membeli rokok ke warung naik motor dan sesampainya di parkiran disuruh memindahkan sepeda motor. Namun, baru saja pegang sepeda motor ia langsung diterikai maling dan langsung dihajar orang-orang,” sambung dia.
Menurut Soni, beruntung masih ada orang baik yang menolong anaknya. Rizal bisa pulang ke Tasikmalaya diantar oleh seseorang dan diturunkan di Banjar. Rizal kemudian naik elf dari Banjar ke Indihiang.
Editor : Asep Juhariyono