TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id – Dukung kebaya goes to UNESCO, Gerakan Perempuan Tasikmalaya Berkebaya (GPTB) menggelar Kebaya Fashion Week Tasikmalaya, di halaman bekas kantor Bupati Tasikmalaya tepat di samping Taman Kota Tasikmalaya, Minggu (21/8/2022).
Kebaya fashion week Tasikmalaya ini diikuti oleh 200 peserta dari 20 komunitas perempuan di Tasikmalaya. Para perempuan muda Tasikmalaya ini berjalan lenggak-lenggok di atas catwalk dadakan yang mirip dengan tempat penyebranang atau zebra cross.
Kendati gerimis, para peserta kebaya fashion week Tasikmalaya tetap semangat menampilkan ragam motif dan jenis kebaya yang telah dikenakannya. Para perempuan Tasikmalaya itu pun tampak begitu cantik saat berjalan bak model profesional dengan memakai kebaya.
"Walaupun dalam kondisi cuaca hujan, alhamdulilah perempuan-perempuan di Tasikmalaya tetap bersamangat melanjutkan kegiatan Kebaya Fashion Week Tasikmalaya," ujar Ketua Penyelenggara, Anneu Yuniarti.
Kegiatan Kebaya Fashion Week Tasikmalaya, kata Anneu, mendukung upaya pemerintah melalui kemendikbudristek agar kebaya bisa diakui sebagai budaya tak benda di mata dunia oleh UNESCO.
"Kebaya adalah warisan leluhur yang tidak boleh punah, tidak hanya berhenti sampai digenerasi ini saja tapi harus terus menurus ke generasi selanjutnya. Kebaya ini tidak boleh digantikan oleh budaya apapun dari luar, maka dari itu kami gelar kebaya fashion week Tasikmalaya, agar UNESCO segera menetapkan kebaya sebagai warisan tak benda" kata dia.
Hal senada diungkapakn salah seorang aktivis perempuan Tasikmalaya, Ipa Zumrotul Falihah. Gerakan perempuan di Tasikmalaya ini dalam mendukung kemendikbudristek yang tengah berusaha untuk mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya tak benda. Kebaya menyampaikan cinta, kebhinekaan, toleransi, organisasi, kepemudaan perempuan dan telah menyatukan aura cinta.
"Kami perempuan Tasikmalaya mendukung kebaya goes to UNESCO hingga ditetapkan sebagai warisan tak benda. Karena, kebaya digunakan oleh semua lapisan masyatakat di Indonesia berbagai suku, agama dan lainnya termasuk ke depan mengakampanyekan agar digunakan oleh pegawai negeri, BUMN, BUMD, pegawai mall, toko, dan lainnya agar terbiasa," ujarnya.
Kebaya fashion week Tasikmalaya turut dihadiri oleh model profesional Juan Fiona Sukapura. Menurutnya, gerakan perempuan di Tasikmalaya dalam mendukung program kebaya goes to UNESCO atau warisan budaya tak benda menjadi warisan dunia sangat luar biasa. Kebaya ini adalah identitas nasional maupun lokal yang harus ada generasi selanjutnya.
"Kami mendukung warisan budaya tak benda menjadi warisan dunia termasuknya ini bagian dari identitas bangsa. Karena sekarang sudah modern, setidaknya harus ada penyesuaian dari sisi motif dan desain sehingga sesuai dengan generasi sekarang ini," tuturnya.
Kegiatan yang digagas oleh GPTB ini mendapat apresiasi dari Ketua PKK Kota Tasikmalaya, Rukmini. “Ini sangat bagus ya. Para perempuan Tasikmalaya tampak begitu cantik dengan kebaya. Inin harus terus dilaksanakan atau dirutinkan. Mudah-mudahan kebaya ini menjadi warisan budaya tak benda yang diakui dunia,” ucapnya.
Editor : Asep Juhariyono