Disnakan Ciamis terus melakukan berbagai langkah strategis untuk mencegah penyebaran penyakit hewan menular, termasuk PMK.
Menurut Asri, sepanjang tahun 2024, Disnakan Ciamis telah melakukan desinfeksi di seluruh kecamatan, dengan total penggunaan 140 liter desinfektan.
Selain itu, pengawasan terhadap lalu lintas hewan terus diperketat, dan biosekuriti di fasilitas seperti Balai Perbibitan dan Rumah Potong Hewan juga ditingkatkan.
"Program vaksinasi PMK berbasis risiko juga terus kami jalankan untuk meminimalkan potensi penyebaran," ucapnya.
Untuk mempermudah pelaporan kasus dan penanganan, Disnakan meluncurkan aplikasi Sistem Pelayanan Terpadu Veteriner (Sipartner).
Aplikasi ini memungkinkan peternak melaporkan gejala PMK pada ternaknya secara cepat dan mendapatkan bantuan medis.
"Tim kami siap siaga 24 jam di seluruh kantor UPTD. Peternak yang melapor akan mendapatkan pengobatan dan desinfektan secara gratis," ujar Asri.
Melalui berbagai langkah tersebut, Disnakan Ciamis berupaya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap keamanan daging sapi lokal.
"Dengan pengolahan yang benar dan langkah pencegahan yang intensif, risiko penyebaran PMK dapat diminimalkan. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mendukung program penanganan ini," tutup Asri.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait