Sekitar pukul 17.10 WIB, petugas damkar berhasil memadamkan api dan kembali ke markas untuk melanjutkan piket siaga.
Akibat kebakaran tersebut, Supangkat dan keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah kerabat. "Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian ini, namun kerugian materi mencapai Rp50 juta," ujar Fery.
Ferry mengimbau warga untuk selalu waspada terhadap ancaman kebakaran, terutama karena saat ini telah memasuki musim kemarau.
Sebelumnya, pada 1 Juli 2024, rumah Mang Juhaeni (63) di Dusun Cibangkong, Kawung larang, Kecamatan Rancah, ludes terbakar akibat api dari tungku.
Kebakaran tersebut tidak hanya menghanguskan rumah dan isinya, tetapi juga menelan korban jiwa, yakni Ugi (59), adik Mang Juhaeni.
Pada 3 Juli 2024, rumah dan tempat usaha Abdul Wahab (36) di Dusun Jontor, Desa Werasari, Kecamatan Sadananya, terbakar akibat kebocoran tabung gas elpiji 3 kg.
Pada hari yang sama, rumah Dewi Yanti (46) di Cileungsir, Rancah, juga terbakar akibat korsleting listrik.
Kebakaran lainnya terjadi pada 5 Juli 2024, ketika pohon beringin tua di Taman Borosngora, Alun-Alun Panjalu, terbakar akibat pembakaran sampah.
Kemudian, pada 13 Juli 2024, kandang ayam milik Sutisna (44) di Dusun Cibubuhan, Desa/Kecamatan Jatinegara, terbakar akibat korsleting listrik, mengakibatkan 8.000 ekor ayam terbakar hidup-hidup dengan kerugian mencapai Rp700 juta.
Pada 14 Juli 2024, dapur rumah Maya Ismayani (35) di Desa Sukajaya, Pamarican, terbakar akibat korek api gas.
Pada 15 Juli 2024, saung tempat penyimpanan rongsokan milik Didih (55) di Dusun Karangsari, Desa/Kecamatan Jatinegara, juga terbakar.
Terakhir, pada 16 Juli 2024, dapur rumah Sumiati (36) di Dusun Cihideung 1, Desa Budiasih, Kecamatan Sindangkasih, terbakar akibat kebocoran tabung gas elpiji 3 kg.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait