Agar kendaraan yang lewat tidak terperosok, pihak desa memasang rambu darurat berupa potongan kayu dan bambu, serta menempatkan water barrier.
Meskipun saat ini jembatan masih bisa dilalui kendaraan, namun sistem buka-tutup diterapkan karena hanya separuh badan jembatan yang aman untuk dilewati.
Kepala Desa Asep menuturkan, jika bagian jembatan yang ambles terus meluas, kemungkinan besar jembatan Bangbayang Kidul yang terletak di jalan utama jalur Sadananya-Kawali harus ditutup sepenuhnya.
Kondisi ni dapat mengakibatkan arus lalu lintas dialihkan ke Cieurih, meskipun dengan risiko menempuh perjalanan 5 km lebih jauh.
Pihak desa telah mengambil langkah preventif dengan memasang rambu darurat dan melakukan pengecekan serta survei bersama tim dari Dinas PUPR Ciamis dan BPBD.
Mereka berharap mendapatkan respons cepat dari pihak berwenang, mengingat pentingnya jembatan Bangbayang Kidul sebagai akses utama lalu lintas Sadananya-Kawali.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait