4. Disekap di Rumah
AL tidak hanya mengalami penganiayaan secara fisik. Dia juga sering disekap di dalam rumahnya oleh kedua orang tuanya. Alasan mereka adalah AL dianggap nakal dan sulit diatur.
"Menurut keterangan orang tuanya, AL itu nakal, suka BAB sembarangan dan macam-macam gitu," jelasnya.
5. Sering Kelaparan
Dikatakan Titin, korban juga sering mengalami kelaparan karena jarang diberi makan oleh orang tuanya. Meski orang tua AL membantah klaim ini, tubuh AL terlihat sangat kurus.
"Badannya sampai kurus seperti ini, pengakuan AL katanya gak suka dikasih makan," kata Titin.
Tapi saat hal tersebut dikonfirmasi kepada orang tuanya, lagi-lagi mereka berdalih bahwa pernyataan tersebut tidak benar.
"Kata orang tuanya AL sering makan, bahkan sekali makan habis 3 piring, sedangkan ekonomi mereka sulit. Meski begitu saya kurang percaya, karena korban badanya kurus sekali," ucapnya.
6. Menahan Lapar dengan Makan Batu dan Daun
Untuk menahan lapar, AL terpaksa memakan batu kecil yang diambil dari dinding tembok dan kadang-kadang makan daun. Kondisi ini menjadi tanda kekurangan nutrisi yang parah.
"Dia (AL) kan lapar, terus disekap, akhirnya untuk menahan lapar korban memakan batu kecil yang di pocel (pretelin) dari dinding tembok, AL juga suka makan daun," ujarnya.
7. AL Kabur dari Rumah Orang Tuanya
Tekanan fisik maupun psikis yang diterima oleh korban membuatnya kabur dari rumah. AL berhasil kabur dari rumah orang tuanya pada 13 November 2023. Ia kemudian ditemukan oleh warga dalam keadaan lemah di dekat Polsek Banjar.
"AL kabur dari rumah dan ditemukan warga, saat itu ada warga yang merekam penemuan korban dan mengirimnya di medsos, saya melihat dan ada yang kirim, akhirnya saya datang ke Polsek Banjar karena katanya korban dibawa ke sana," kata Titin.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait