Ia menuturkan, penutupan jalan juga tentunya berdampak pada aktivitas masyarakat lainnya. “Bagaimana kalau ada yang sakit, kebakaran, yang belanja juga tidak mau kalau kendaraannya tidak bisa masuk, ini artinya mematikan ekonomi Cihideung," tuturnya.
Andi mengaku, sejauh ini pihaknya tidak pernah mendapatkan sosialisasi dari pemerintah. Bahkan adanya proyek ini diketahuinya dari pemberitaan yang ada di media.
“Saya baru tahu di berita saja, bahkan tidak ada sosialisasi apapun, dan kami pun langsung datang ke sana (Pemkot) untuk bertemu dengan Wali Kota untuk menyampaikan apsirasi, tapi Wali Kota tidak ada," pungkasnya.
Pantauan di lapangan, anggaran yang digunakan untuk proyek pembangunan pedestarian di Jalan Cihideung dengan objek pekerjaan pembangunan penataan trotoar berasal dari dana alokasi umum (DAU) dengan total anggaran sebesar Rp5.489.410.000 dengan masa pekerjaan selama 110 hari.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait