"Iya, pengerjaan sudah dimulai. Ini sengaja jalan dulu supaya tak terlambat. Kelihatannya kalau untuk tempat parkir enggak (di lokasi pedestrian). Kalau toko terganggu, Dinas PU tentunya sebelum pengerjaan pasti sudah memberitahu mereka (pemilik toko)," kata Ivan Dicksan kepada wartawan, Rabu (20/7/2022).
Tanggapan Pemkot Soal Protes Para Pemilik Toko
Menanggapi protes warga, pemilik toko, dan pkl, Ivan menuturkan, untuk para pemilik toko di Jalan Cihideung nantinya masih ada akses jalan untuk kendaraan. Kendati nantinya seluruh badan jalan Cihideung ditutup menjadi kawasan pedestarian, pihaknya akan mengkaji lebih dalam solusi untuk akses jalan di pusat pertokoan dan warga sekitar.
“Nanti dimungkinkan tetap ada akses kendaraan untuk pemilik toko dan warga. Walau kita dorong menjadi kawasan pedestrian, bukan berarti sama sekali tidak bisa dilewati kendaraan. Makanya nanti akan dibahas dengan Dishub bagaimana solusi penempatan parkir," jelas Ivan.
Mengenai protes warga terkait proyek pelebaran trotoar untuk kawasan pedestarian yang menggangu roda perekonomian di dua jalan itu, Ivan mengaku telah mendengarnya. Pihaknya pun berjanji setelah selesai pengerjaan proyek melalui dinas PUTR akan dicari solusi secepatnya.
“Soal adanya protes dari warga sekitar sudah kami sampaikan ke Pak Wali Kota, kalau untuk akses kendaraan untuk warga dan para pemilik toko masih dimungkinkan. Secara teknis nanti akan dimatangkan,” ujarnya.
“Iya di sana itu ada toko-toko elektronik dan kebutuhan lainnya yang memang membutuhkan akses kendaraan, kalau kantung parkirnya terlalu jauh ya kita kaji lagi. Tapi konsepnya memang seperti itu. Untuk kontruksinya kita kerjakan seperti itu (pedestarian),” sambungnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait