BANDUNG, iNewsTasikmalaya.id – Penerapan rekayasa lalu lintas arus mudik one way dan ganjil genap dari Km 47 Tol Cikampek hingga Km 414 Kalikangkung, kemungkinan bakal dilanjutkan besok, Sabtu (30/4/2022).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, strategi rekayasa lalu lintas yang semula berakhir pada pukul 00.00 WIB malam ini, diperpanjang hingga Sabtu (30/4/2022) pukul 07.00 WIB atau 08.00 WIB.
Hal itu disampaikan Kapolri saat meninjau langsung situasi terkini arus mudik di Gerbang Tol Cikampek Utama (Cikatama), Jawa Barat, Jumat (29/4/2022).
Jenderal Pol Listyo Sigit Prabwo mengatakan, penyesuaian kebijakan tersebut lantaran terdapat prediksi masih ada sekitar 211.000 masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik. Angka tersebut mengalami peningkatan 45 persen jika dibandingkan dengan volume kendaraan pada kemarin malam atau H-4 Lebaran.
"Artinya masih ada sisa 211.000 pemudik yang akan melintas. Sehingga mau tidak mau kami perlu melakukan rekayasa kembali. Yang tadinya one way kami buka sampai jam 00.00 WIB, kemungkinan akan kami geser, disesuaikan dengan jumlah pemudik yang masih ada sisa 211.000. Jadi kebijakan (one way dan ganjil genap) akan kami buat sampai jam 07.00 WIB atau 08.00 WIB pagi," ujar Kapolri.
Jika memasuki pukul 07.00 WIB atau 08.00 WIB besok arus mudik masih tinggi, dikatakan Jenderal Pol Listyo Sigit Prabwo, kebijakan one way akan dilaksanakan hingga pukul 16.00 WIB. Kendaraan yang menuju Jakarta tetap bisa melintas di jalan tol dengan pengaturan sistem tertentu.
Diketahui, hingga sore tadi, penerapan rekayasa lalu lintas one way diberlakukan mulai dari Km 70 Tol Cikatama hingga Tol Kalikangkung 414. Sedangkan, contra flow satu jalur dari Tol Jakarta-Cikampek dari Km 47 hingga Km 70.
"Kemudian dari Timur ke Barat akan dinormalkan mulai dari jam 08.00 pagi sampai 16.00 WIB. Itu beberapa perubahan yang tentunya akan kita sesuaikan dengan kondisi di lapangan. Namun demikian jalur arteri baik yang ada di Pantura, dalam kota, masih bisa dimanfaatkan untuk masyarakat yang akan kembali mudik dari wilayah Ttimur, Tengah ke arah Barat," kata Sigit. Kapolri menuturkan, sosialisasi kemungkinan diperpanjangnya masa penerapan kebijakan rekayasa lalu lintas tersebut disampaikan lebih awal, agar masyarakat dapat melakukan kesiapan sejak dini dalam perjalanan mudiknya.
"Mungkin beberapa hal itu yang ingin saya sampaikan ke masyarakat. Nanti akan secara lebih detail disampaikan Kakorlantas. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi dan kemudian bisa sesuaikan waktu-waktu yang akan dijalankan," ucap Kapolri.
Sigit menjelaskan, petugas harus melakukan antisipasi dan kesiapan dalam mengendalikan arus mudik Lebaran di saat memasuki waktu-waktu favorit masyarakat dalam melakukan perjalanan. "Karena memang ada kecenderungan masyarakat lebih memilih jam mudik saat pascabuka puasa. Kemudian pascatarawih dan sahur. Jadi jam-jam itu adalah waktu favorit digunakan masyarakat. Sehingga harus ini menjadi perhatian," jelas Sigit.
Kapolri menambahkan, alasan memutuskan untuk melakukan perpanjangan masa penerapan one way di jalan tol berdasarkan pantuan tadi malam atau H-4 Lebaran. Kebijakan tersebut mau tidak mau harus dilakukan lantaran, tadi malam volume kendaraan rata-rata per jam mencapai 5.000 unit.
"Sehingga kemudian kebijakan terkait one way yang tadinya pukul 17.00 sampai 00.00 pada H-3, kami perpanjang. Karena kepadatan arus mudik luar biasa, kalau tidak dilakukan perpanjangan one way tentunya akan terjadi kemacetan luar biasa. Berbagai pengaturan dan diskresi kepolisian yang diambil akan kami lakukan dengan cermat dengan memperhatikan perkembangan situasi arus lalu lintas dari waktu ke waktu," pungkas Kapolri.
Editor : Asep Juhariyono