get app
inews
Aa Text
Read Next : STIKes Muhammadiyah Ciamis Tebar Semangat Berkurban, Tiga Sapi Disembelih untuk Warga Sekitar Kampus

SPMB 2025 di SMAN 1 Ciamis: Format Baru, Sistem Lebih Transparan dan Layanan Informasi Terpadu

Selasa, 10 Juni 2025 | 19:28 WIB
header img
SPMB 2025 di SMAN 1 Ciamis Format Baru, Sistem Lebih Transparan dan Layanan Informasi Terpadu. Foto: Istimewa

CIAMIS, iNewsTasikmalaya.idSMAN 1 Ciamis resmi memulai rangkaian proses penerimaan siswa baru untuk tahun ajaran 2025/2026. Proses ini kini menggunakan istilah baru, yakni Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), menggantikan sebutan lama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Pergantian istilah tersebut turut diiringi dengan sejumlah perubahan signifikan dalam mekanisme penerimaan, kuota jalur, serta fasilitas layanan bagi calon siswa.

Ketua Panitia SPMB SMAN 1 Ciamis, Jaen, menyampaikan bahwa pihak sekolah telah menyiapkan pusat layanan informasi dan fasilitas pendukung secara langsung di lingkungan sekolah. Meskipun seluruh proses pendaftaran tetap dilakukan secara daring (online), keberadaan layanan informasi ini diharapkan mampu menjawab berbagai pertanyaan teknis maupun administratif yang mungkin dihadapi oleh calon peserta didik dan orang tua mereka.

“Kami sediakan ruang khusus di sekolah yang dapat dimanfaatkan oleh calon pendaftar untuk mengakses informasi, bertanya seputar persyaratan, jalur pendaftaran, kuota, maupun tahapan seleksi. Di ruangan ini juga tersedia perangkat komputer yang dapat digunakan secara gratis oleh pendaftar,” ujar Jaen, saat ditemui pada Selasa (10/6/2025).

Ia menegaskan bahwa panitia hanya bertugas memberikan informasi dan bantuan teknis bila diperlukan. Seluruh proses pendaftaran tetap dilakukan oleh calon siswa secara mandiri.

“Perlu dipahami bahwa panitia tidak melakukan pendaftaran atas nama siswa. Kami hanya membantu menjelaskan, membimbing teknis penggunaan sistem online, dan memastikan semua informasi dapat diakses secara jelas dan terbuka,” tegasnya.

Tahun ini, mekanisme penerimaan di SMAN 1 Ciamis mengalami sejumlah penyesuaian kuota pada setiap jalur pendaftaran. Jalur domisili yang sebelumnya dikenal sebagai jalur zonasi dialokasikan sebesar 35 persen dari total kuota. Penilaian pada jalur ini dilakukan berdasarkan jarak antara tempat tinggal calon siswa dengan sekolah, dengan nilai rapor menjadi faktor pembanding apabila terdapat peserta dengan jarak yang sama.

Selain itu, jalur afirmasi juga mendapat perhatian khusus dengan peningkatan kuota menjadi 30 persen. Rinciannya, sebanyak 25 persen diperuntukkan bagi siswa dari keluarga rentan ekonomi (KRTM), sedangkan 5 persen dialokasikan untuk peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK). Dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya menyediakan 20 persen untuk jalur afirmasi, kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong pemerataan akses pendidikan.

Adapun jalur prestasi juga diberi ruang yang cukup luas, yakni 30 persen dari total kuota. Jalur ini kini mencakup berbagai bentuk penghargaan dan pencapaian siswa, seperti nilai rapor unggulan, prestasi akademik dan non-akademik, keikutsertaan dalam ajang seperti O2SN, serta pengalaman kepemimpinan di sekolah seperti menjadi ketua OSIS atau Pratama/Pratami di Pramuka.

Namun, untuk jalur ekstrem seperti bagi anak yatim piatu, difabel berat, atau siswa dari keluarga miskin ekstrem, Jaen menjelaskan bahwa jalur tersebut hanya dibuka oleh Dinas Pendidikan di tingkat provinsi, dan untuk tahun ini belum tersedia di SMAN 1 Ciamis.

SMAN 1 Ciamis akan membuka sebanyak 12 rombongan belajar (rombel) dengan masing-masing rombel berisi maksimal 36 siswa. Dengan demikian, total daya tampung yang disediakan tahun ini tetap sama seperti tahun sebelumnya, yakni 432 kursi untuk siswa baru.

Meski layanan informasi dibuka luas, kenyataannya tidak semua calon pendaftar datang langsung ke sekolah. Banyak sekolah asal justru memfasilitasi proses pendaftaran secara kolektif, terutama untuk siswa yang masih awam dengan sistem daring.

“Sampai hari ini, baru sekitar 15 calon siswa yang datang langsung ke sekolah untuk berkonsultasi. Sisanya mayoritas dibantu oleh sekolah asal mereka, yang melakukan pendaftaran kolektif secara online,” jelas Jaen.

Melalui sistem baru ini, SMAN 1 Ciamis menekankan pentingnya objektivitas dan transparansi dalam proses seleksi. Sistem akan melakukan penilaian otomatis berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan tanpa intervensi dari pihak sekolah.

“Yang menentukan siapa yang diterima bukan kami sebagai panitia, melainkan sistem yang menghitung berdasarkan jarak dan nilai. Kami hanya menjalankan proses dengan prinsip keterbukaan,” pungkas Jaen.

Dengan sejumlah inovasi dan pendekatan yang lebih informatif serta transparan, SMAN 1 Ciamis berharap proses penerimaan peserta didik baru tahun ini dapat berjalan lancar, efisien, dan memberikan kesempatan yang adil bagi seluruh calon siswa.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut