CIAMIS, iNews.id - Kegiatan Pramuka di SMA Negeri 1 Ciamis berujung pelaporan polisi. Pasalnya dalam kegiatan tersebut tiga siswa kelas X mengalami luka-luka diduga akibat perpeloncoan dengan kekerasan.
Kegiatan tersebut diduga terjadi pada Minggu (9/1/2022) diKampung Sarayuda, Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing.
Kasus dugaan tindak kekerasan dalam perpeloncoan tersebut dilaporkan orangtua korban ke Polres Ciamis. Salah satu orangtua korban, Mamay, melaporkan hal tersebut ke polisi pada Rabu (12/1/2022).
"Anak saya mengalami luka lebam di wajahnya. Awalnya dia tak mau mengaku penyebab wajahnya lebam. Namun setelah didesak akhirnya dia cerita kejadian itu," kata dia di Mapolres Ciamis.
Menurut Mamay, tidak hanya anaknya yang berinisial MF korban perpeloncoan. Ada dua rekan lainnya yaitu E dan FR, ketiganya kelas X.
Setelah mendengar cerita anaknya, Mamay pun menghubungi orangtua kedua korban. Mereka kemudian mendatangi SMAN 1 Ciamis untuk mengklarifikasi kejadian tersebut.
"Kami datangi pihak sekolah. Sekolah respek atas pengaduan kami, sekolah membawa anak-anak ke rumah sakit untuk diperiksa" ujar dia.
Mamay mengaku masih belum mendapatkan jawaban soal dugaan kekerasan tersebut dari pihak sekolah. Karena itu ia bersama dengan orangtua lainnya yang menjadi korban melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Ia berharap kasus dugaan tindak kekerasan ini diproses agar menjadi pembejaran ke depannya. "kami ingin masalah ini diproses sesuai aturan hukum. Agar ada efek jera," tutur dia.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Ciamis, Iptu Magdalena membenarkan adanya laporan kasus dugaan tindak kekerasan di SMA Negeri 1 Ciamis.
Ia mengatakan, pihaknya baru menerima laporan tersebut dari orangtua korban. "Kami baru menerima laporan. Tentunya ini akan dilakukan penyelidikan," imbuh dia.
Editor : Asep Juhariyono