Musrenbang Sektoral BPBD Kota Tasikmalaya RKPD 2026, Ada 9 Isu Strategis jadi Perhatian

Ucu mencontohkan, jika terjadinya sebuah bencana tanah longsor yang tidak bisa semua evakuasi material itu dengan manual, jelas menggunakan atrat, paling tidak punya loader.
"Sejatinya BPBD dilengkapi dengan itu. Karena ruang-ruang koordinasi sekarang sudah mulai seret, contoh loader hanya ada di PUTR dan Cipta Karya, saat kita mau menggunakan sangat susah sekali berkoordinasi," ujarnya.
Selain itu, disebutkan Ucu, hal yang paling dibutuhkan BPBD saat ini ialah adanya mobil crane untuk pemangkasan pohon-pohon yang menjulang tinggi serta mobil damkar yang layak untuk dipakai.
"Berbagai permasalagan sejatinya diserap, didengar, diketahui oleh pimpinan. Jadi saya mendorong semua pihak, eksekutif maupun legislatif peduli dong pada layanan dasar tentang kebencanaan ini. Bukan kami mengeluh, atau curhat, kami survive untuk membantu. Tapi tolong lirik sedikit lah," harapnya.
Ucu menambahkan, bahwa BPBD sendiri tidak memiliki anggaran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan itu. Yang mana, dalam setahun anggarannya sendiri hanya 3 miliyar.
"Itu kecil untuk penanganan kedaruratan. Sementara kebutuhan lebih dari itu. Yang kedua untuk damkar, 1,4 m setahun untuk operasional termasuk pemeliharaan, dan honor relawan," tandasnya.
Sementara itu, Musrenbang sektoral BPBD Kota Tasikmalaya RKPD dibuka langsung oleh Asda 2 Tedi Setiada dan dihadiri oleh Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya H Undang Syafrudin.
Editor : Asep Juhariyono