Aktivis Lingkungan Kota Tasikmalaya Kirim Karangan Bunga Sampah Ucapan Selamat kepada Viman-Dicky

Korlap aksi, Ashmansyah Timutiah atau yang sering disapa Acong menyampaikan, pihaknya ingin menyampaikan aspirasi melalui karangan bunga sampah secara simbolik kepada pemimpin baru pada momen PSN yang jatuh setiap tanggal 21 Februari itu.
"Di Kota Tasikmalaya terkait persoalan sampah tidak selesai-selesai, dan sekarang wali kota baru dan wakil wali kota harus bisa menyelesaikan sampah," kata Acong.
Karena menurut Acong, apa artinya kalau wali kota dan wakil wali kota Tasikmalaya baru tetap tidak bisa menyelesaikan masalah sampah itu.
"Persoalan lain itu sudah seperti sampah membludak penuh, persoalan korupsi, kemiskinan, persoalan narkoba hingga LGBT itu menumpuk. Maka wali kota sekarang harus bisa menyelesaikan," tegasnya
Soal 2 bibit pohon yang dibawa pada aksi tersebut, Acong menjelaskan, bahwa pemerintah harusnya bisa seperti pohon yang tumbuh dan memiliki manfaat bagi masyarakat.
"Ke atas ke angkasa dia akan tumbuh religiusitas masyarakat, dan kebawah akan mengakar budayanya dan masyarakat akan sejahterakan, itu pesan yang kami sampaikan," ungkapnya.
Ia pun menyebut, bahwa saat ini tumpukan sampah di Kota Tasikmalaya sangat memprihatinkan. Sampah yang dibuang ke TPA Ciangir nyatanya tidak diolah kembali dan dibiarkan menumpuk begitu saja.
"Kalau ditumpuk terus di Ciangir akan menjadi bencana seperti 21 februari 2005 di leuwi gajah, akan menjadi bencana. Maka siap-siap kita menunggu bencana di kota Tasikmalaya. Sekarang masyarakat sudah mendapat limbah dari Ciangir, jadi sudah sangat parah, dan tidak perlu ada wali kota kalau menumpuk persoalan," terang dia.
Editor : Asep Juhariyono