get app
inews
Aa Text
Read Next : Kapolres Tasikmalaya Kota Kunjungi Polisi dan Mahasiswa yang Terluka di Demo Ricuh "Indonesia Gelap"

Demo Aksi "Indonesia Gelap" di Kota Tasikmalaya Berakhir Ricuh, Polisi dan Mahasiswa Berjatuhan

Rabu, 19 Februari 2025 | 17:58 WIB
header img
Demo mahasiswa bertajuk 'Indonesia Gelap' di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya berakhir ricuh, pada Rabu (19/2/2025) siang. Foto: iNewsTasikmalaya.id/ Kristian

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Demo mahasiswa bertajuk 'Indonesia Gelap' di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya berakhir ricuh, pada Rabu (19/2/2025) siang.

Pantauan di lokasi, aksi saling dorong massa aksi dengan petugas keamanan tak terhindarkan, saat massa aksi ingin merangsak masuk dan bertemu Ketua DPRD Kota Tasikmalaya. Bahkan, aksi saling dorong itu tak sedikit dari mahasiwa maupun petugas berjatuhan.

Mereka yang kecewa tidak adanya perwakilan anggota dewan yang menemui massa aksi, mereka pun melempari botol-botol plastik ke arah petugas serta membakar ban hingga asap hitam pekat membumbung tinggi.

Tak berselang lama, perwakilan anggota DPRD pun menemui para massa aksi, akan tetapi tidak diterima. Mereka, hanya ingin bertemu Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Aslim.

Kericuhan semakin terjadi ketika sejumlah oknum mencoba memaksa masuk lewat jalur berbeda, namun berhasil digagalkan oleh pihak kepolisian. Tak berhenti di sana, aksi lempar batu dan kayu pun tak terhindarkan hingga membuat massa aksi dan petugas berjatuhan akibat terkena lemparan benda tersebut.

Kaca ruangan security pun pecah akibat terkena lemparan batu. Di tengah kondisi hujan, suasana semakin tak kondusif, polisi pun terpaksa mengusir mundur massa aksi dengan menerjunkan water cannon.

Kericuhan berhasil diredam saat Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh Faruk Rozi menghampiri massa aksi dan duduk bersama di tengah kondisi hujan deras untuk  melobi agar massa aksi bisa masuk sebagian.

Adapun, unjuk rasa yang dilakukan oleh massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Aktivis dan Rakyat Menggugat (ALARM) Tasikmalaya itu, menuntut berbagai isu terkait efisiensi anggararan yang dianggap meresahkan masyarakat, terutama sektor pendidikan dan kesehatan.

"Harapan untuk mencabut inpres apalagi mencederai efisiensi anggaran, tentu banyak sekali PTN satker dan PTN BLU dan temannya kiranya ada di perguruan tinggi," kata Korlap Aksi, Ahmad Riza Hidayat.

Dirinya meminta, kepada pemerintah pusat untuk mencabut efisiensi anggarak atas instruksi presiden terutama adanya pemangkasann di bidang pendidikan, kesehatan.

Ditakutkan Ahmad, ketika ada kenaikan ini akan ada pelonjakan biaya UKT, karena secara tidak langsung anggaran yang seharusnya dialokasikan ke pendidikan terpangkas sehingga akan merebut, mengambil daripada mahasiswa salah satunya biaya UKT.

"Efek yang dihadirkan mungkin tentang kenaikan biaya UKT sementara hari ini di Kota dan Kabupaten Tasik terbilang tinggi dan banyak mahasiswa keberatan," ucapnya.

Ia mengaku sangat kecewa terhadap tindakan yang dilakukan aparat keamanan yang bertugas mengawal aksi unjuk tersebut serta kecewa tidak dihadiri langsung oleh Ketua DPRD Kota Tasikmalaya.

"Utuk kemudian hari ini menggelar kekecewaan karena rasanya baru kali ini polres kota Tasikmalaya melakukan tindakan seperti ini. Kita kecewa sekaligus tidak dihadiri beberapa yang kita inginkan, tentu kita akan melakukan konsolidasi dengan eskalasi yang lebih besar," tegasnya.

Ketua Komisi 2 DPRD Kota Tasikmalaya, Rahmat Sutarman menjelaskan, bahwa Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Aslim pada hari itu sedang berada di Jakarta. "Kebetulan ingin bertemu dengan Ketua DPRD, hanya kan Ketua DPRD sedang tidak ada, sedang di Jakarta," ujarnya.

Ia yang sempat menemui massa aksi bersama anggota DPRD lainnya seperti Kepler Sianturi, Dian Kuswardianto, Elan Jaeni mengaku sempat melakukan negosiasi dengan para mahasiswa.

"Negosiasi alot sambil hujan-hujan kami mendengar apa yang mereka aspirasikan Tentunya kami sebagai DPRD pertama, mengapresiasi aksi mereka, kami berkewajiban untuk menerima. Mereka mengeluhkan tentang program efisiensi anggaran yang menyasar sektor pendidikan dan kesehatan," tandasnya.

Sementara itu, aksi yang berlangsung sampai pukul 15.30 WIB itu, melibatkan aparat gabungan dari Polres Tasikmalaya Kota, TNI, Brimob dan Satpol PP.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut