Nama Pegawai Diskominfo Kota Banjar Dicatut Penipu untuk Pesan Catering dan Snack Box

BANJAR, iNewsTasikmalaya.id – Aksi penipuan dengan mencatut nama pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Banjar hampir saja menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Penipu tersebut mengaku sebagai pegawai Diskominfo dan memesan catering serta snackbox untuk sebuah acara di kantor dinas tersebut. 

Kepala Bidang Komunikasi Diskominfo Kota Banjar, Heni Pamungkas, membenarkan adanya kasus pencatutan nama pegawai Diskominfo dalam aksi penipuan tersebut.  "Iya, benar ada kejadian itu," ujar Heni saat dihubungi pada Kamis (16/1/2025). 

Baca Juga

Dukun Palsu di Kota Banjar Diamankan Polisi, Tipu Korban hingga Ratusan Juta Rupiah

Diskominfo Kota Banjar segera memberikan klarifikasi melalui akun Instagram resmi @saberhoaks_kotabanjar. Dalam unggahannya, Diskominfo mencantumkan bukti percakapan dari nomor yang digunakan pelaku untuk mengatasnamakan pegawai Diskominfo Kota Banjar. Nomor tersebut telah dikonfirmasi sebagai palsu. 

"Kami mengimbau masyarakat untuk mengabaikan pesan atau panggilan dari nomor tersebut. Pastikan melakukan verifikasi ke perangkat daerah terkait jika menerima komunikasi yang mengatasnamakan pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Banjar," jelas Heni dalam keterangan resmi. 

Diskominfo Kota Banjar juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap modus serupa. Jika dihubungi oleh pihak yang mengaku dari Pemerintah Kota Banjar, perangkat daerah, atau pegawai di lingkungannya, warga diminta untuk melakukan konfirmasi terlebih dahulu agar terhindar dari penipuan. 

Baca Juga

Pinjamkan KTP ke Orang Lain untuk Pengajuan Kredit bisa Dipenjara 

"Bagi masyarakat yang menerima pesan atau panggilan mencurigakan, segera lakukan klarifikasi agar tidak menimbulkan kerugian. Kami juga mengajak masyarakat untuk melaporkan informasi hoaks atau penipuan serupa melalui pesan langsung (DM) ke Instagram @saberhoaks_kotabanjar," tambah Heni. 

Melalui langkah ini, Diskominfo Kota Banjar berharap dapat mencegah penyebaran informasi palsu serta melindungi masyarakat dari upaya penipuan yang merugikan. 

Editor : Asep Juhariyono