BANJAR, iNewsTasikmalaya.id – SDN 2 Balokang, Desa Balokang, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, sukses menggelar kegiatan Market Day Kujang Antik dengan tema Kesenian, Kaulinan, dan Jajanan Balokang Anak Berkarismatik.
Acara ini menjadi bagian dari inovasi sekolah dalam meningkatkan literasi keuangan siswa sekaligus mendukung program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka.
Program ini juga terintegrasi dengan Cha-Ching, sebuah inisiatif edukasi finansial untuk anak usia 7–12 tahun yang mengajarkan konsep pengelolaan keuangan sejak dini.
Kepala SDN 2 Balokang, Ai Aan Hasanah, menyampaikan bahwa Cha-Ching memperkenalkan empat konsep dasar keuangan, yaitu: Memperoleh (Earn), Menyimpan (Save), Membelanjakan (Spend), dan Menyumbangkan (Donate).
"Program ini membekali anak-anak dengan keterampilan dasar pengelolaan keuangan, sehingga mereka lebih bertanggung jawab dalam menggunakan uang dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik," ujar Ai Aan pada Sabtu (30/11/2024).
Menurut Ai, edukasi finansial sejak usia dini sangat penting karena kemampuan dasar anak dalam mengelola uang mulai terbentuk sejak usia tujuh tahun.
"Kami berharap program ini dapat menciptakan generasi yang tidak hanya paham keuangan, tetapi juga mampu membuat keputusan finansial yang bijaksana," tambahnya.
Salah satu kegiatan utama dalam program ini adalah Market Day Kujang Antik, di mana siswa berkesempatan menjual produk kuliner khas lokal bersama orang tua mereka.
Acara ini memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk memahami cara mendapatkan uang, mengelola pengeluaran, menyimpan hasil penjualan, hingga menyumbangkannya kepada yang membutuhkan.
"Market day ini adalah bentuk pembelajaran praktis yang melibatkan anak-anak dalam memahami siklus keuangan. Mereka tidak hanya belajar tentang menghasilkan uang, tetapi juga bagaimana cara berbagi," jelas Ai Aan.
Selain menanamkan nilai-nilai keuangan, kegiatan ini juga mengangkat kearifan lokal melalui produk-produk yang dijual. Harapannya, siswa tidak hanya mampu berkontribusi pada kebutuhan lokal, tetapi juga memiliki wawasan dan daya saing di tingkat nasional.
Dengan adanya program ini, SDN 2 Balokang berupaya mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang literasi keuangan dan kewirausahaan.
“Kami ingin siswa kami menjadi pribadi yang kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab, serta siap menghadapi tantangan masa depan dengan bekal keterampilan yang mumpuni,” tutup Ai Aan.
Kegiatan seperti ini membuktikan bahwa pembelajaran keuangan tidak harus membosankan. Dengan pendekatan yang interaktif dan relevan, SDN 2 Balokang berhasil mengintegrasikan literasi keuangan dalam kehidupan sehari-hari siswa.
Editor : Asep Juhariyono