Oni juga optimis bahwa perencanaan tata ruang wilayah yang disusun oleh Pemerintah Kota Banjar, khususnya untuk kawasan industri, akan menjadi daya tarik bagi investor untuk membuka usaha di kota ini.
Ia menilai, dengan adanya kepastian usaha dan dukungan dari Apindo, Banjar memiliki potensi besar untuk menjadi kawasan investasi yang mandiri dan berkelanjutan.
“Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banjar sudah memberikan kepastian bagi dunia usaha. Ini adalah modal besar bagi kita untuk menarik investasi dan mengembangkan industri lokal,” tegas Oni.
Di sisi lain, Ketua DPP Apindo Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik, turut mengingatkan bahwa Pemerintah Kota Banjar perlu lebih proaktif dalam memperkenalkan daerahnya ke tingkat nasional maupun internasional. Hal ini penting untuk meningkatkan daya tarik investasi dan pariwisata.
“Meskipun upah di Banjar cukup kompetitif, infrastruktur juga harus diperhatikan. Potensi wilayah ini perlu dikaji dan dikembangkan lebih lanjut agar menarik bagi investor, terutama yang memerlukan akses ke pelabuhan atau fasilitas pendukung lainnya,” ujar Ning.
Ia berharap, pemerintah daerah dapat mengidentifikasi dan memaksimalkan potensi ekonomi yang ada, serta menciptakan inovasi yang mampu menarik minat investor.
Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi di Banjar dapat lebih merata dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kita harus mengenali apa yang menjadi kekuatan daerah ini dan mengembangkannya dengan inovasi yang menarik. Ini akan menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Banjar secara keseluruhan,” pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono