get app
inews
Aa Text
Read Next : FKPAT Gelar Doa Bersama untuk Keselamatan 3 Pendaki asal Tasikmalaya yang Hilang di Gunung Balease

Swiping Mogok Massal Pabrik Tahu di Kota Tasikmalaya, HPTT Temukan Masih Ada Pabrik Beroperasi

Selasa, 22 Februari 2022 | 14:45 WIB
header img
Swiping Mogok Massal Pabrik Tahu di Kota Tasikmalaya, HPTT Temukan Masih Ada Pabrik Beroperasi. (Foto: iNewsTasikmalaya.id/Heru Rukanda).

TASIKMALAYA, iNews.id – Himpunan Pedagang Tahu Tempe (HPTT) Kota Tasikmalaya lakukan swiping atau inspeksi mendadak (sidak) ke salah satu kawasan sentra pembuatan tahu atau pabrik-pabrik pembuat tahu di wilayah Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Selasa (22/2/2022).

Alhasil, pengurus HPPT menemukan sejumlah pabrik dan perajin tahu yang masih beroperasi disaat hari pertama mogok massal nasional memprotes kenaikan harga kacang kedelai yang terus naik.

Saat pengurs HPPT datang, sejumlah pabrik masih beroperasi memproduksi tahu. Tungku api untuk memasak bahan tahu pun menyala dan para pegawainya sedang bekerja seperti biasanya. Para perajin yang masih beroperasi berdalih, mereka tetap memproduksi tahu untuk menghabiskan bahan baku kedelai telah dibeli sebelum adanya seruan mogok massal.

Salah seorang perajin, Umar (58) mengatakan,  masih produksinya pabrik tahu miliknya lantaran bahan kacang kedelai yang telah dibelinya beberapa hari lalu kalau dibiarkan akan membusuk sehingga akan mengalami kerugian.

“Ini hari terakhir produksi pak. Besok kita libur untuk ikut aksi mogok,” ujar Umar, Selasa (22/2/2022).

Menurutnya, produksi tahu yang saat ini dikerjakan hanya menghabiskan bahan baku yang dikhawatirkan busuk jika tidak segera diolah. Jumlah produksi pun tidak dalam jumlah banyak karena hanya menghabiskan bahan yang tersisa.

Di lokasi yang sama, setidaknya ada 3 pabrik yang memang masih beroperasi memproduksi tahu. Namun, sebagian pabrik lainnya telah berhenti dan ikut aksi mogok massal.

“Mungkin pabrik lain yang masih beroperasi juga sama hanya menghabiskan bahan baku sisa saja. Di sini juga sudah ada yang berhenti beroperasi dan ikut mogok massal,” kata dia.

Sekretaris HPPT Kota Tasikmalaya Imin Muslimin (43) mengatakan, swiping atau sidak di hari pertama mogok massal ini untuk memastikan kekompakan para perajin dan pedagang tahu tempe dalam memprotes harga kacang kedelai yang terus meroket.

Namun, pada kenyataanya masih ditemukan adanya pedagang maupun perajin yang tetap beroperasi tidak ikut dalam aksi mogok massal.

“Kami datang ke pabrik pembuatan tahu ini dan tadi ke pasar melakukan sidak agar semua kompak mogok massal. Memang masih ada yang beroperasi sebagian dan ada juga yang sudah ikut mogok,” ujar Imin.

Dikatakan dia, pihaknya sejauh ini hanya bisa menghimbau agar semua perajin dan pedagang tahu tempe di Kota Tasikmalaya kompak dalam memperjuangkan harga kedelai supaya bisa turun lagi.

“Kami imbau semuanya untuk kompak. Ini demi kita semua para perajin dan pedagang tahu tempe,” kata dia.

Sebelumnya, para parajin dan pedagan tahu tempe di seluruh Indonesia sepakat untuk melakukan aksi mogok massal nasional selama 2 sampai 3 hari ke depan. Di Kota Tasikmalaya sendiri, aksi mogok massal direncanakan berlangsung selama 2 hari yakni Selasa dan Rabu (22-23/2/2022).

Aksi mogok massal para perajin dan pedagang tahu tempe ini didasari harga kacang kedelai sebagai bahan baku utama tahu tempe yang terus naik. Bahkan kenaikan harga kacang kedelai terjadi setiap pekan dalam sebulan terakhir ini.

Harga kacang kedelai yang semula dikisaran Rp 9.500 per kilogram, naik menjadi Rp 11.100 per kilogram. Para perajin dan pedagang berharap pemerintah turun tangan untuk menekan kenaikan harga kedelai agar kembali normal.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut