Menurut Wahid, Persikotas membutuhkan figur pemimpin baru sepeninggal ketua umumnya yang telah meninggal dunia.
"Sementara tahun ini, Persikotas harus mengikuti event yang diselenggarakan oleh Asprov, baik itu Liga 3 maupun Soeratin. Terutama Liga 3, karena jika tahun ini tidak mengikuti Liga 3, mereka akan dikeluarkan dari data Asprov," ujarnya.
Wahid yakin, suatu saat nanti klub kebanggaan Kota Santri itu akan kembali bergairah, terutama karena Persikotas memiliki basis suporter yang loyal.
Selain itu, persepakbolaan di Indonesia semakin bergairah setelah Timnas Indonesia mencatatkan prestasi gemilang, dan Liga 1 yang hampir mencapai puncaknya.
"Ditingkat nasional, Liga 1 sudah memasuki babak akhir untuk menentukan juaranya, mudah-mudahan dari Jawa Barat. Euforia masyarakat terhadap sepak bola bisa berpengaruh terhadap motivasi para pemain dan anak-anak yang suka bola," jelasnya.
Untuk menghidupkan kembali gairah sepak bola di Kota Tasikmalaya, PSSI Kota Tasikmalaya telah mengadakan berbagai turnamen.
"Bahkan Kota Tasikmalaya akan menjadi tuan rumah dua grup, grup B dan E, di Kejurda sepak bola usia 14 yang akan dilaksanakan pada bulan Juni. Pembukaan seremonialnya akan dilakukan di Kota Tasikmalaya," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono