get app
inews
Aa Text
Read Next : Mayat Perempuan yang Membusuk di Kawalu Tasikmalaya Korban Pembunuhan? Ini Kata Polisi

May Day 2024, Demo Buruh di Kota Tasikmalaya, Bawa Patung Tikus dan Gurita, Ini Maksudnya

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:56 WIB
header img
May Day 2024, Demo Buruh di Kota Tasikmalaya, Bawa Patung Tikus dan Gurita, Ini Maksudnya. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Kristian

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day 2024, serikat buruh di Kota Tasikmalaya menggelar aksi unjuk rasa di depan Bale Kota, Jalan Letnan Harun, Kecamatan Bungursari, Rabu (1/5/2024) siang.

Pantauan iNewsTasikmalaya.id, massa aksi dari Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) dan beberapa elemen serikat buruh lainnya serta sejumlah mahasiswa, mengawali aksi unjuk rasa di depan Bale Kota Tasikmalaya sekira pukul 12.15 WIB.

Massa buruh yang didominasi memakai kaos merah itu terlihat membawa patung tikus dan gurita. Patung gurita dengan tulisan oligarki, mereka pajang di depan barisan massa aksi. Sedangkan, gambar tikus yang menenteng koper berdiri di atas bola dunia.

Dalam aksi itu, tampak hadir perwakilan Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya seperti, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Tedi Setiadi, Kadisnaker, Kadisperindag, dan Kepala Kesbangpol.

"Kebetulan hari ini kan hari 1 Mei, Hari Buruh Internasional, di mana buruh melawan untuk adanya ketidakadilan, di mana selama ini pemerintah pusat maupun pemerintah daerah saat ini masih tidak berpihak kepada buruh," ucap Ketua SBM KASBI, Gandung Cahyono.

Menurut dia, bahwa saat ini, aspirasi buruh masih menyoroti tentang omnibuslaw yang memang merugikan para buruh. 

Karena itu, salah satu hal yang sangat menjadi momok menakutan maupun merugikan bagi selurub buruh.

"Karena dengan adanya UU Cipta Kerja kemarin, sekali lagi buruh ibaratanya kita ada di jurang menuju kemiskinan," ujarnya.

"Kalau di Kota Tasikmalaya sendiri, kemarin saja melalui PP 51 itu fungsi dari dewan buruh tidak difungsikan, selama ini buruh itu sama sekali tidak mempunyai hak suara dalam proses pemebentukan pengupahan," lanjutnya.

Disinggung soal membawa alat peraga demontrasi berupa tikus dab gurita, Gandung menyebut, hal tersebut menandakan selama ini bagaimana oligarki yang ada di Indonesia semakin masif. 

"Sebagai salah contohnya pada saat Mahkamah Konstitusi dikebiri dan akhirnyan timbul atau menjadi yang harusnya dihindari, karena hal itu merusak situasi demokrasi di Indonesia," ungkapnya. 

"Kalau untuk gurita itu mengambarkan bahwa itu adalah oligarki yang selama ini bagaimana antara pengusaha, penguasa saling bersinambung yang hanya menguntungkan pribadinya," jelasnya.

Menurut dia, aksi ini hanya memperingati Hari Buruh Internasional, sehingga mau atau tidak ditemui Pj Wali Kota Tasikmalaya pun tidak masalah.

"Tapi intinya besok, seandaianya pemerintah masih bersikap yang sama kepada kaum buruh, kami akan turun kembali ke jalan," tandasnya.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut