Selain untuk konsumsi sendiri pada saat Lebaran, juga banyak yang mengambil untuk dikirim ke kota-kota besar seperti Bandung dan wilayah Jabodetabek.
Seiring dengan banyaknya pesanan opak bakar, Naimah terpaksa harus menambah tenaga kerja untuk proses produksi.
"Kalau untuk tenaga tambahan memberdayakan tetangga saja, bagi-bagi rejeki. Itu juga masih keteteran, terlebih nanti seusai Idul Fitri masuk musim hajatan," imbuh Naimah.
Tak hanya opak bakar, produk selai pisang horeng pun kebanjiran order dan bikin kewalahan pengrajinnya. "Wah, alhamdulillah kewalahan menerima pesanan," ungkap Erni (35), salah seorang pengrajinnya di Kampung Pasirpanjang, Desa Purwarahaja.
Namun, lanjut Erni, dirinya tak bisa memenuhi permintaan semua konsumen karena keterbatasan bahan baku. "Konsumen tak terlayani semua, karena stok pisangnya terbatas," katanya.
Menurut dia, kenaikan jumlah pesanan tersebut sudah dirasakan sejak Rabu (20/4/2024) dan terus meningkat mencapai ratusan pesanan.
"Permintaan pesanan dipastikan akan terus meningkat hingga sehari sebelum Lebaran dengan jumlah pesanan mencapai 300 kemasan dengan penghasilan Rp 1 juta sekali pesan," pungkas Erni.
Editor : Asep Juhariyono