get app
inews
Aa Text
Read Next : Bawaslu Kota Tasikmalaya Gelar Apel Siaga dan Patroli Anti-Money Politik Jelang Pilkada 2024

Jelang Lebaran, Produk Opak Bakar Bojonggambir Tasikmalaya Banjir Pesanan Termasuk dari Kota Besar

Selasa, 02 April 2024 | 09:14 WIB
header img
Jelang Lebaran, Produk Opak Bakar Bojonggambir Tasikmalaya Banjir Pesanan Termasuk dari Kota Besar. Foto: iNewsTasikmalaya.id/Indra Sanjaya

TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Pelaku UMKM yang memproduksi aneka makanan ringan di Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, menjelang Idul Fitri 1445 H kebanjiran pesanan.

Sejumlah pelaku UMKM makanan ringan ini kewalahan menyanggupi pesanan dari kota-kota besar yang mulai dirasakan melonjak sejak pertangahan Ramadan.

Salah satunya, produk opak bakar milik Naimah (47) di Kampung Nyalindung, Desa Purwaraharja, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya.

Makanan ringan opak bakar yang terbuat dari beras ketan sudah menjadi makanan khas Sunda sejak dulu dan kebanyakan diproduksi di daerah-daerah pelosok serta masih eksis hingga kini.

Naimah menuturkan, mendekati Lebaran 1445 H ini pesanan opak bakar dari warga lokal dan kota-kota besar meningkat pesat, sehingga membuatnya kewalahan.

"Alhamdulillah berkah di bulan suci Ramadhan, pesanan bisa mencapai ratusan kemasan per hari. Konsumen banyak yang datang langsung kesini," ungkap Naimah, sat ditemui, Senin (2/4/2024).

Selain untuk konsumsi sendiri pada saat Lebaran, juga banyak yang mengambil untuk dikirim ke kota-kota besar seperti Bandung dan wilayah Jabodetabek.

Seiring dengan banyaknya pesanan opak bakar, Naimah terpaksa harus menambah tenaga kerja untuk proses produksi.

"Kalau untuk tenaga tambahan memberdayakan tetangga saja, bagi-bagi rejeki. Itu juga masih keteteran, terlebih nanti seusai Idul Fitri masuk musim hajatan," imbuh Naimah.

Tak hanya opak bakar, produk selai pisang horeng pun kebanjiran order dan bikin kewalahan pengrajinnya. "Wah, alhamdulillah kewalahan menerima pesanan," ungkap Erni (35), salah seorang pengrajinnya di Kampung Pasirpanjang, Desa Purwarahaja.

Namun, lanjut Erni, dirinya tak bisa memenuhi permintaan semua konsumen karena keterbatasan bahan baku. "Konsumen tak terlayani semua, karena stok pisangnya terbatas," katanya.

Menurut dia, kenaikan jumlah pesanan tersebut sudah dirasakan sejak Rabu (20/4/2024) dan terus meningkat mencapai ratusan pesanan.

"Permintaan pesanan dipastikan akan terus meningkat hingga sehari sebelum Lebaran dengan jumlah pesanan mencapai 300 kemasan dengan penghasilan Rp 1 juta sekali pesan," pungkas Erni. 

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut