"Jalan kan menurun, tapi laju sepeda motornya malah terlihat kencang dan seperti hilang kendali. Wajah kedua anak pun terlihat ketakutan. Pas tiba di belokan sudah tak bisa dikendalikan lagi. Sepeda motor terus melaju lurus tidak bisa belok ke kanan dan akhirnya menerjang atap genteng rumah Kang Hadin, diiringi jerit ketakutan kedua anak tersebut," papar Andi.
Andi sendiri mengaku sempat terkesima. Andai saja laju sepeda motor tidak cukup kecang malah akan terperosok ke halaman rumah yang kedalamannya mencapai tiga meter di bawah jalan.
"Saat motor menginjak tepi jalan berumput terlihat langsung melayang, tidak terperosok ke bawah. Ada kemungkinan itu faktor laju motor yang kencang. Jadi ada untungnya kecepatan motor cukup kencang," kata Andi sambil tersenyum.
Sambil menuju lokasi musibah, Andi pun memberi tahu para tetangga. Tak lama warga berdatangan dan tentu saja adegan langka itu sempat menjadi tontonan. Kedua anak hanya bisa celingukan dan wajahnya syok, sebelum warga dengan cepat memberikan pertolongan.
"Beruntung saat saya dekati, keduanya tak menderita luka serius. Hanya ada lecet dan sedikit lebam, mungkin beradu sama genteng dan kayu-kayu rangka atap," ujar Andi.
Warga segera mengambil sejumlah batang bambu untuk titian. Kedua anak pun berhasil dievakuasi, berikut sepeda motor jenis matic yang mereka tumpangi.
Menurut Andi, kedua anak itu mengaku hendak ngabuburit dengan jalan-jalan naik sepeda motor. "Ngakunya mau ngabuburit," katanya.
Editor : Asep Juhariyono