TASIKMALAYA, iNews.id – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya menjadi ancaman di tengah kasus Covid-19 yang juga terus mengalami peningkatan.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya mencatat, pada Januari 2022 terdapat kasus DBD sebanyak 296 kasus dan 6 hari di Febuari 2022 sebanyak 32 kasus. Sehingga total kasus DBD di Kota Tasikmalaya jumlahnya sebanyak 328 kasus.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Tasikmalaya dokter Asep Hendra Hendriana mengatakan, kasus DBD memang mengalami peningkatan yang signifikan di awal 2022 ini.
“Di Januari itu yang meninggal 4 kasus, dan di Februari ini terdapat satu kasus meninggal. Jadi ada 5 yang meninggal akibat DBD,” ujar Asep, Senin (7/2/2022).
Ia menuturkan, kasus meninggal baru lantaran DBD terjadi pada anak berusia sekira 6 tahun di wilayah Mangkubumi. Korban meninggal pada Minggu (6/2/2022).
“Kita lakukan penyelidikan epidemiologi di mana ditemukan adanya kasus DBD. Rumah-rumah yang berjarak sekitar seratus meter dari temuan kasus diperiksa apakah ada jentik nyamuk atau tidak. Itu terus kita lakukan,” kata dia.
Menurut Asep, kondisi cuaca yang masih musim penghujan juga turut menjadi penyebab meningkatnya kasus DBD di Kota Tasikmalaya. Hal tersebut lantaran nyamuk penyebab DBD dapat hidup dan berkembang biak digenangan air hujan.
“Genangan-genangan air ini yang perlu kita singkirkan. Jangan sampai ada sarang nyamuk sehingga pencegahan yang bisa dilakukan masyarakat yakni dengan pemberantasan sarang nyamuk dan 3M,” kata dia.
Editor : Asep Juhariyono