JAKARTA, iNews.id - Pemerintah India mulai mempromosikan penggunaan aplikasi Koo untuk merusak dominasi Twitter di kawasan Asia, khususnya Asia Tenggara.
Saat ini Koo sudah diunduh oleh 20 juta pengguna, ditargetkan mencapai 100 juta pada akhir 2022 ini.
Salah satu pendiri Koo, Mayank Bidawatka mengatakan, aplikasi ini diharapkan mampu melampaui 25 juta basis pengguna Twitter di India tahun ini. Pada akhir 2021, Koo sudah menyentuh 20 juta unduhan di India.
“Kami sekarang tersedia dalam 10 bahasa, termasuk bahasa Inggris. Tahun ini kami ingin mencakup semua 22 bahasa resmi India," katanya kepada BBC di kantor pusat perusahaan di kota selatan Bangalore, sebuah pusat teknologi, Jumat (4/2/2022).
Aplikasi Koo yang melayani pengguna non-Inggris di India, diluncurkan pada awal 2020.
Penggunaan aplikasi ini diperluas ke Nigeria pada 2021 ketika negara itu menangguhkan Twitter. Media sosial telah menjadi medan pertempuran lain di India yang terpolarisasi tajam.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta