TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Warga berharap Kawasan Wisata Tematik (Katasik) yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya terus dibenahi supaya destinasi wisata tersebut bisa berjalan optimal dan memberikan manfaat.
Seperti halnya diungkapkan warga yang berada di sekitar lorong wisata Katasik di Kampung Sindanggalih, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang.
Salah seorang warga, Eha (41) menuturkan, bahwa lorong wisata Katasik yang ada di wilayahnya itu masih banyak yang perlu dibenahi, seperti kurang komplitnya sarana dan prasarana.
"Masih perlu banyak dibenahi, tanamannya kurang komplit. Jangan cabai sama tomat aja sih harusnya, ada yang aneh kayak paprika. Ini aja pagar di perkebunannya baru tiga hari dipasang dan dicat," kata Eha kepada iNewsTasikmalaya.id, Kamis (4/1/2024).
Eha mengatakan, usai diresmikannya dan tiga kali didatangi oleh Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah, tapi lorong Katasik ini jarang ada pengunjung. Selain itu, lokasi juga tersembungi berada di dalam pemukiman.
"Saya juga lihat, gak rutin ada kunjungan. Pak Pj memang sudah tiga kali ke sini. Dari depan memang agak nyumput (tersembunyi), harusnya sih lebih kelihatan supaya gak sepi kayak sekarang," bebernnya.
Sementara itu, di lokasi yang berbeda, di Kampung Gunung Pereng, Jalan Babakan Payung, Kelurahan Yudanegara, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, terdapat sebuah jalan yang disulap jadi area yang memiliki daya tarik.
Pantauan di lokasi, sebagian dinding di jalan itu sudah diwarnai mural. Terdapat gambar bertuliskan Katasik serta gambar berbagai kuliner khas yang ada di wilayah tersebut.
Namun, tempat itu sama dengan lorong wisata Katasik lainnya yang sepi peminat. Bahkan, di sana juga terlihat kendaraan yang terparkir, sehingga mural yang ada di dinding itu terhalangi.
Menurut salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, usai diresmikan, kondisi lorong Katasik ini sama seperti dulu-dulu belum ada perkembangan yang signifikan.
"Ya sama aja seperti dulu, begini. Mau nyebut ramai enggak juga, mau bilang sepi ya buktinya gini. Tapi kami sambut baik program ini, semoga ini bisa segera berlanjut," katanya.
Sementara itu, Lurah Yudanegara, Yuyus Hermawan mengungkapkan, progres Katasik yang ada di wilayahnya itu selama ini terus berjalan meskipun belum semaksimal yang diharapkan oleh berbagai pihak. Karena mungkin karakteristik masyarakat yang hetrrogen.
"Tapi meskipun demikian, besar harapan kami akan keberhasilan dan keberlangsungan program ini bisa diambil manfaat juga diambil keberlangsungannya. Memang untuk masyarakat dan untuk jangka panjang, bukan hanya sesaat hanya ada program atau mengikuti arahan pimpinan saja," kata Yuyus.
Dikatakan Yuyus, masyarakat Yudanegara menyambut dengan baik dengan tangan terbuka adanya program Katasik ini.
"Karena sebetulnya program ini sudah direncanakan, hanya dulu yang menjadi kendala adalah ketersediaan dana. Akan tetapi mungkin untuk tahun kemarin alhamdulilah ada bantuan meskipun itu hanya stimulan. Ada juga bantuan dari pihak pihak swasta untuk perkembangan program ini. Anggaran sudah ada, udah mulai diaplikasikan di lapangan," ungkapnya.
"Tinggal kita melanjutkan program ini. Mudah-mudahan ke depan keberlangsungan program ini memang berkesinambungan juga dengan kucuran dana yang lebih memadai. Karena program ini sangat mendukung untuk ekonomi warga sekitar," tambahnya.
Yuyus menambahkan, potensi yang dijual di kawasan Katasik Yudanegara ini adalah pusat kuliner, yang mana pengembangan kedepannya itu lebih kepada pengembangan juga eksistensi para pelaku UMKM di sekitar Kelurahan Yudanegara.
"Besar harapan mungkin ke depan itu jadi tujuan wisata untuk kuliner di Kota Tasikmalaya. Jadi tujuan wisata kuliner, karena itu akan menjadi unggulan untuk Katasik Yudanegara. Ini kalau kedepannya bisa menjadi destinasi wisata Kota Tasik untuk kuliner," tambah dia.
Menurutnya, kuliner yang tersedia di Yudanegara ini juga tidak hanya menyediakan makanan siap saji saja. Tetapi para pengunjung juga bisa melihat proses bagaimana pembuatan produk makanan.
"Karena di sini ada pabrik bika ambon, pabrik kue basahan, ada juga makanan olahan untuk yang berbahan dasar daging ayam. Ada juga makanan-makanan tradisional seperti combro, yang menjadi unggulan Yudanegara, itu sudah terkenal.. Memang rasanya beda dari yang lain.
Juga ada makanan semacam makanan lotek Ceu Nyai itu sudah melegenda," ujarnya.
Kalau untuk kunjungan wisata, Yuyus menyebut, memang selama ini masih dikatakan kurang signifikan, tapi kalau untuk sekadar membeli kuliner ramai, karena di sini pusat kuliner.
"Keinginan masyarakat dengan adanya Katasik ini ada peningkatan dari segi ekonomi, kemudian sosial dan budaya.
Harapannya mudah-mudahan adanya Katasik ini bukan hanya kegiatan atau proyek yang seremonial saja, tetapi ada dampak bagi masyarakat," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono