BANJAR, iNewsTasikmalaya.id - Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kota Banjar, Jawa Barat, meninggal dunia di Syah Alam, Selangor, Malaysia pada (21/11/2023) lalu.
Jasad TKW tersebut dimakamkan di negara jiran karena keluarganya di Kota Banjar tidak memiliki biaya untuk memulangkannya.
TKW bernama Ida Widianingsih (43) merupakan warga Dusun Randegan, Desa Raharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat.Kepergian
Ida sebelumnya ditemukan sudah meninggal di mess-nya. Kematian Ida awalnya diduga tak wajar karena kondisi jenazah saat ditemukan terlihat janggal, di mana badannya terlentang dan kedua tanganya terangkat.
"Tapi berdasarkan hasil visum yang dilakukan tim medis di Malaysia, hasilnya menyatakan bahwa Ida meninggal dunia karena sakit lambung," kata Kepala Disnaker Kota Banjar, Sunarto melalui Kepala Bidang Penempatan Perluasan dan Produktivitas Tenaga Kerja, Ninding, Kamis, (23/11/2023).
Menurutnya, untuk dugaan sebelumnya yang menyatakan bahwa Ida meninggal tidak wajar mungkin karena keluarga melihat foto yang di kirim majikannya.
Ninding mengatakan, pihaknya tadi telah mengunjungi keluarga korban untuk koordinasi terkait proses pemulangan jenazah ke Tanah Air.
Pihaknya pun sebelumnya telah berkoordinasi dengan pihak BP2MI Provinsi dan konsultan.
Hasil koordinasi ada dua langkah alternatif yang bisa ditempuh untuk memulangkan korban baik dengan cara biaya atau tanpa syarat.
"Pihak Baznas pun siap membantu, hanya tidak full, sehingga masih membutuhkan biaya untuk memulangkan korban dari Malaysia. Terpaksa, hal itu harus ditanggung oleh keluarga," ujarnya.
Namum setelah musyawarah dengan pihak keluarga, ternyata mereka tidak memiliki biaya untuk memulangkan jenazah TKW ini.
"Pihak keluarga tidak sanggup, akhirnya keluarga merelakan jenazah Ida dimakamkan di Malaysia," ucapnya.
Meski demikian, pihak keluarga meminta agar jenazah dimakankan dengan syariat Islam dengan dibuktikan melalui video.
"Keluarga ibu Ida pun meminta agar diletakan batu nisan di makamnya bertulisan Ida Widianingsih Binti Oman," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono