TASIKMALAYA, iNewsTasikmalaya.id - Kota Tasikmalaya merayakan HUT ke-22 dengan kegiatan budaya yang meriah. Ribuan Ambu Midang yang memegang payung geulis menjadi daya tarik utama saat memenuhi pusat Kota Tasikmalaya pada Sabtu pagi (21/10/2023).
Sebanyak 1.000 Ambu Midang ikut meramaikan Helaran Budaya Pawai Jampana Masyarakat dalam rangka memeriahkan HUT Kota Tasikmalaya yang ke-22 tahun ini.
Acara ini dimulai dengan pawai yang melibatkan para pejabat Kota Tasikmalaya mengenakan pakaian adat Sunda. Mereka memimpin jalan raya sebelum diikuti oleh ribuan Ambu Midang dan Pawai Jampana, dimulai dari Jalan Yudanegara dan berakhir di panggung kehormatan depan Tugu Asmaul Husna.
Para Ambu Midang memakai pakaian kebaya dan membawa payung geulis, menari dengan lincah mengikuti irama musik Sunda. Keahlian mereka menari membuatnya menjadi pusat perhatian banyak orang yang menyaksikan Helaran Budaya ini.
Salah seorang warga, Sunirahmati (25), datang sejak pukul 08.00 WIB dengan tujuan hanya untuk menyaksikan helaran budaya yang menakjubkan ini. Ia terkesan dengan keunikan para Ambu Midang.
"Para Ambu Midang sangat unik, lucu-lucu, terutama dengan pakaian kebaya yang mereka kenakan. Mereka semakin cantik dengan memegang payung geulis," ucap Suni.
Salah seorang peserta Ambu Midang, Rani Nuraeni (27), menyatakan antusiasmenya dalam berpartisipasi merayakan HUT Kota Tasikmalaya yang ke-22.
Meskipun harus berjalan cukup jauh dan cuaca panas, semangatnya tidak kendur untuk memberikan yang terbaik bagi Kota Tasikmalaya.
"Kami berlatih di Dadaha bersama pak kadispora sebelumnya. Saya sangat antusias karena ini adalah tanah kelahiran saya. Kami ingin meriah dan memberikan kontribusi maksimal," ucap Rani.
Ia berharap kehadiran Ambu Midang sebagai ikon Kota Tasikmalaya untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya setempat dapat dihadirkan dalam berbagai acara besar lainnya yang diselenggarakan oleh Pemkot Tasikmalaya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah, dalam sambutannya mengatakan, Kota Tasikmalaya memiliki kekayaan budaya yang melimpah. Hal ini membuktikan bahwa Kota Tasikmalaya tidak melupakan akar budayanya.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan budayanya. Ini dibuktikan oleh Kota Tasikmalaya yang memamerkan kebudayannya kepada dunia," ungkap Cheka.
Editor : Asep Juhariyono