Seorang warga Garut yang meninggal, kata Anas, telah menjalani perawatan di Klinik Cihideung. Anas mengakui bahwa warga Garut yang meninggal ini diduga memiliki penyakit penyerta lain.
"Mereka memiliki penyakit lain, salah satunya memiliki kadar gula darah mencapai 500," ungkap dia.
Anas menjelaskan bahwa informasi mengenai kasus keracunan ini didapat dari para korban yang mengonsumsi jebred pada Minggu (8/10/2023) pagi.
"Para korban ini mengaku mengonsumsi jebred pada hari Minggu, bukan hari Senin. Jadi, kasus keracunan ini sebenarnya terjadi dengan waktu yang agak lambat," kata Anas.
Pengolah hidangan jebred yang diduga menjadi penyebab keracunan massal telah diamankan oleh pihak kepolisian. Sampel jebred juga telah dikirim ke laboratorium forensik untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Editor : Asep Juhariyono